close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono./Kudus Purnomo Wahidin
icon caption
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono./Kudus Purnomo Wahidin
Nasional
Kamis, 11 Oktober 2018 19:04

Premium tak jadi naik, Jokowi dinilai jaga citra

Seharusnya kebijakan menaikan harga premium  jangan dibatalkan, lantaran harga minyak dunia naik.
swipe

Batalnya kenaikan harga premium dinilai merupakan bentuk menjaga image dari Presiden Jokowi.  

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, tidak jadinya pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah bentuk politik jaga image yang sedang dilakukan oleh Jokowi dalam rangka menjaga nama baiknya jelang Pilpres 2019.

"Ini merupakan politik jaimnya pak Joko Widodo. Artinya dia ingin menjaga image seperti takut kehilangan populeritasnya," paparnya.

Seharusnya kebijakan tersebut jangan dibatalkan, lantaran harga minyak dunia naik.

"Kalau harga minyak dunia mulai naik, seharusnya harga BBM juga harus naik. Kalau mau naik, tidak apa-apa kok. Gerindra dukung itu," paparnya di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/10).

Namun ia tetap meyakini, harga BBM dalam dekat akan tetap naik. Pasalnya harga minyak dunia terus melonjak naik. Seiring dengan penguatan dollar terhadap rupiah.

"Sekarang atau kapanpun harga BBM pasti naik, dalam akhir-akhir Oktober pasti naik. Pemerintah sudah tidak bisa menahan laju dollar," pungkasnya.

Sementara Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan wajar jika ada dinamika penetapan harga premium karena berkaitan dengan hal strategis dan hidup hajat orang banyak.

"Politik itu dilihat dari keputusan akhir. Bahwa ada dinamika di dalam penetapan harga BBM, merupakan hal yang wajar. Keputusan pembatalan harga premium itu menunjukkan bahwa terkait hal strategis," kata Hasto, dalam keterangan resmi.

Hasto mengatakan pembatalan kenaikan harga premium tersebut senafas dengan watak kepemimpinan Jokowi yang selalu mendengarkan suara rakyat, di tempat yang paling pelosok sekalipun.

"Tradisi blusukan yang terus dilakukan Pak Jokowi telah membangun kepekaan kepemimpinan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat," katanya.(ant)

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan