close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sejumlah pelajar membawa lambang Garuda Pancasila saat Kirab Grebeg Pancasila di Blitar, Jawa Timur, Kamis (31/5).  / Antara Foto
icon caption
Sejumlah pelajar membawa lambang Garuda Pancasila saat Kirab Grebeg Pancasila di Blitar, Jawa Timur, Kamis (31/5). / Antara Foto
Nasional
Jumat, 01 Juni 2018 10:09

Presiden ajak rakyat bersatu peringati hari lahir Pancasila

Pancasila pertama kali diuraikan secara jelas oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945, kemudian dituangkan dalam Piagam Jakarta.
swipe

"Kita bersatu! kita berbagi! kita berprestasi!" pekik Presiden Joko Widodo saat peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 2018.

Halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat pagi (1/6), menjadi pengingat hari lahir dasar negara Indonesia, Pancasila.

Presiden Jokowi dalam amanat pada upacara peringatan hari lahir Pancasila, mengajak seluruh komponen bangsa untuk meneguhkan semangat bersatu, berbagi, dan berprestasi.

Menurut Jokowi, Pancasila sudah menjadi bintang pemandu bangsa selama 73 tahun. Pancasila telah bertahan, dan tumbuh di tengah deru ombak ideologi lain yang berusaha menggesernya.

Selama itu pula, Pancasila telah menjadi rumah seluruh rakyat Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Dia yakin sampai akhir zaman, Pancasila akan terus mengalir dalam denyut nadi seluruh rakyat Indonesia.

Sungguh, Jokowi menilai Pancasila adalah berkah yang indah diberikan Tuhan YME kepada Indonesia melalui perenungan, pergulatan, pemikiran, dan kejernihan batin para pendiri bangsa. 

Pertama kali Pancasila diuraikan secara jelas oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945. Kemudian, dituangkan dalam Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945, dan dirumuskan secara final pada 18 Agustus 1945.

Para pendiri bangsa dari berbagai kelompok, golongan, dan latar belakang, duduk bersama untuk menetapkan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan. Pancasila berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh, yang menjadi fondasi dibangunnya Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

"Adalah tugas dan tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa Pancasila selalu hadir dalam sudut kehidupan serta hati dan pikiran kita. Kita harus meneguhkan semangat kita untuk bersatu, berbagi, dan berprestasi," kata presiden dilansir Antara, Jumat (1/6).

Sebagai bangsa yang majemuk, lanjut presiden, terdiri atas 714 suku dengan lebih dari 1.100 bahasa lokal yang hidup di lebih dari 17.000 pulau, semangat persatuan merupakan pilar utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan