close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Jokowi saat meresmikan pembukaan kegiatan ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17, di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT dalam tayangan video, Senin (21/8/2023). Foto istimewa
icon caption
Presiden Jokowi saat meresmikan pembukaan kegiatan ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17, di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT dalam tayangan video, Senin (21/8/2023). Foto istimewa
Nasional
Senin, 21 Agustus 2023 10:52

Presiden Jokowi: Kejahatan transnasional jadi ancaman stabilitas kawasan

Kejahatan lintas negara dewasa ini semakin berkembangan secara masif dan kompleks lantaran adanya kemajuan teknologi.
swipe

Presiden Jokowi meresmikan pembukaan kegiatan ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17, di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT dalam tayangan video, Senin (21/8).

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menekankan, negara kawasan ASEAN harus selalu dalam keadaan siap dalam menghadapi segala bentuk tantangan zaman, terutama kejahatan transnasional.

“Di tengah dinamika global, ASEAN harus selalu siap menghadapi tantangan termasuk tantangan terkait pemberantasan kejahatan transnasional yang menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, kejahatan lintas negara dewasa ini semakin berkembangan secara masif dan kompleks lantaran adanya kemajuan teknologi. Oleh sebab itu, penanganan kejahatan lintas negara harus semakin adaptif.

“Terutama terkait tindak pidana terorisme, tindak pidana perdagangan manusia, dan perdagangan gelap narkotika,” tegas Jokowi.

Terkait hal itu, Jokowi menyebut diperlukan kerja sama yang kuat antara negara ASEAN dalam memberantas kejahatan lintas negara tersebut.

“Kita perlu membangun kolaborasi berkelanjutan melakukan pertukaran informasi, memanfaatkan teknologi, serta meningkatkan kapasitas dan profesionalitas aparat,” ucap Jokowi.

Diketahui, AMMTC akan mempertemukan 10 negara ASEAN, tiga negara dialog, serta satu negara peninjau. Dalam pertemuannya, negara-negara tersebut akan membahas soal kejahatan transnasional atau lintas negara di negara masing-masing anggota.

Adapun 10 negara ASEANyang mengikuti AAMTC itu antara lain Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Sebeumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan kepada para delegasi negara ASEAN untuk menyerap energi positif demi memajukan dan melakukan yang terbaik bagi seluruh masyarakat.

"Untuk itu, mari kita serap energi positif ini untuk menjadi kekuatan dalam melindungi seluruh masyarakat dan memajukan kesejahteraan di ASEAN. Dan untuk semangat ASEAN sebagai Episentrum Pertumbuhan Dunia, selamat menikmati," ucap Sigit.

Disisi lain, Sigit menyebut bahwa, menjadi suatu kehormatan tersendiri dapat menjadi tuan rumah AMMTC ke-17 yang dapat dilaksanakan secara langsung setelah adanya Pandemi Covid-19 sejak tahun 2019.

"Jika berbicara pertemuan ASEAN, kita sedang membicarakan pertemuan suatu keluarga besar. Sebab, ikatan kita bukan sekedar ikatan komunitas, melainkan ikatan keluarga. Keluarga yang terikat dengan sejarah dan budaya yang kuat," tutur Sigit.

Sigit mengungkapkan bahwa, kegiatan AMMTC akan membahas perkembangan kejahatan transnasional dan memperkuat kerja sama sebagai wujud langkah nyata dalam menghadapi kejahatan transnasional.

"Pertemuan kali ini merupakan kesempatan yang baik untuk lebih mengenal satu sama lain. Saya percaya bahwa hubungan informal antar para delegasi akan melengkapi hubungan formal antar negara yang sudah terjalin baik. Hal ini memastikan bahwa tidak ada ruang bagi pelaku kriminal untuk bersembunyi," tutup Sigit.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan