close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam pembukaan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020). Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay/hp.
icon caption
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam pembukaan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020). Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay/hp.
Nasional
Kamis, 12 Maret 2020 13:34

Akibat coronavirus, Presiden Jokowi tambah frekuensi minum jamu

Presiden Jokowi yang berdarah asli Jawa itu memang selama ini dikenal gemar minum jamu.
swipe

Presiden Joko Widodo mengaku menambah frekuensi minum jamu menjadi lebih sering dari semula hanya pada pagi hari, menjadi tiga kali dalam sehari untuk mencegah coronavirus.

“Saya biasanya tiap hari minum itu, temulawak, jahe, serei, kunyit saya campur, saya minum hanya pagi. Sekarang karena ada corona, saya minumnya pagi, siang, malam,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Pembukaan The 2nd Asian Agriculture & Food Forum di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3).

Secara khusus, ia membocorkan resep jamu yang biasa diminumnya, yakni jahe merah, temulawak, serei, kunyit, yang semuanya dicampur menjadi satu.

Bahkan, ia mengganti suguhan minuman teh untuk tamu dengan resep jejamuan tersebut.

“Sekarang tamu-tamu saya, kalau pagi, siang, dan malam saya beri minuman itu, bukan teh, tetapi temulawak, jahe, serei, kunyit, campur jadi satu,” katanya.

Presiden mengingatkan harga rempah-rempah tersebut sudah naik hingga 4-5 kali lipat.

“Hati-hati sekarang ini harganya naik sampai 4 kali lipat, 5 kali lipat. Jahe merah, temulawak, kunyit. Naik sampai 3, 4, 5 kali lipat. Biasanya kalau mencari mudah,” katanya.

Ia sendiri mengaku makin susah mencari rempah di pasaran karena banyak yang mengonsumsinya. (Ant)

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan