Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindiri pola kerja media hari ini. Dia menyayangkan, lantaran banyak yang hanya berlomba-lomba meningkatkan klik dan like.
Padahal, menurut mantan Gubernur DKI itu, peran media semestinya bisa berkontribusi mendukung transformasi kemajuan bangsa. Media, lanjutnya, juga sangat besar dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.
"Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang klik dan like saja. Tapi seharusnya didorong untuk memupuk kontribusi bagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa," papar Jokowi, dalam sambutannya dalam sidang tahunan MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/8).
Selain itu, mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah itu, juga mengingatkan agar seluruh warga negara dapat memahami hak demokrasi seutuhnya. Indonesia, kata Jokowi adalah negara yang menjamin kebebasan, namun tetap menghargai hak orang lain.
Jangan sampai, lanjut dia, ada orang yang merasa paling benar sendiri, dan memaksakan kehendaknya sendiri. Hal itu tidaklah dibenarkan dalam proses berdemokrasi. "Jangan ada yang merasa paling agamis sendiri, paling pancasilais sendiri. Semua yang merasa paling benar dan memaksakan kehendak itu yang tidak benar," tegas dia.
Masyarakat harus bergotong royong untuk bersatu. Hal itu sebagaimana nilai-nilai luhur yang telah tertanam dalam ideologi bangsa, yakni Pancasila.