Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dalam status aman dan lancar. Pengawalan yang diberikan kepolisian tidak hanya dalam proses kampanye namun juga dari aksi terorisme.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, langkah-langkah yang ada sudah diterapkan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri. Di mana polisi menjalankan upaya preventive strike seperti yang dilakukan pada 2019.
“Jangan sampai seluruh rangkaian atau tahapan pemilu yang sudah ditetapkan oleh KPU ini bisa terganggu,” kata Dedi kepada wartawan, Kamis (26/1).
Salah satu upaya preventive strike terbaru yang dilakukan polisi terjadi di wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di mana polisi melakukan penangkapan terhadap simpatisan ISIS bernama Agus Wijayanto (38).
Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan, Agus ditahan di Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah, dan baru bebas pada 2020.
"Dulu napi narkoba, sekarang jadi tersangka tindak pidana terorisme. AW bebas pada 2020," kata Aswin saat dikonfirmasi, Senin (23/1).
Selama berada di lapas, Agus diduga mendapat pemahaman radikal dari narapidana lainnya. Hingga Agus kemudian direkrut untuk masuk ke kelompok radikal.
"Kemungkinan dia Anshor Daulah. Direkrut oleh salah satu jaringan yang berada satu sel dengan tersangka selama di Nusakambangan," beber dia.
Dari penangkapan tersebut penyidik Densus menyita sejumlah barang bukti, di antaranya dua bom rakitan aktif yang rencananya akan digunakan tersangka untuk melakukan aksi teror.
Tersangka AW merupakan residivis kasus narkoba ditahan di Lapas Nusa Kambangan, baru bebas 2020.
Dari hasil pemeriksaan, AW bersumpah setia kepada ISIS dipandu oleh salah satu narapidana yang berada satu sel dengan dirinya.
Penyidik Densus masih memeriksa tersangka untuk mendalami keterlibatan dengan jaringan teroris lainnya.