close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Maudi Ayunda. Foto Dok
icon caption
Maudi Ayunda. Foto Dok
Nasional
Kamis, 30 Juni 2022 18:38

Maudy ungkap prioritas Presidensi G20 Indonesia pada agenda kesehatan global

Adapun isu utama yang dibahas dalam kesepakatan ini ialah ketersediaan sumber daya keuangan untuk pencegahan penanggulangan pandemi.
swipe

Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Maudy Ayunda, mengajak semua orang untuk bekerja sama untuk mengantisipasi risiko kesehatan global, seperti yang telah dilakukan untuk menangani Covid-19 ini.

“Pandemi ini telah membuat kita sadar bahwa sektor kesehatan dan ekonomi saling terkait dan bergantung satu sama lain. Sebagai contoh pandemi telah menyebabkan resesi ekonomi Indonesia sejak Maret 2020. Di mana secara bruto tercatat turun 2,07%. Oleh karena itu koordinasi antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan seluruh negara menjadi sangat penting untuk mengatasi pandemi global selanjutnya secara bersama-sama,” ujar Maudy Ayunda dalam keterangannya yang dipantau secara online, Kamis (30/6).

Prioritas Presidensi G20 Indonesia itu sendiri ialah agenda kesehatan global dan komitmen untuk memberikan hasil nyata yang berkontribusi pada proposal pendirian dana antara keuangan atau Finansial Intermediary Fund (FIF), yang ditujukan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan, pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon sterhadap pandemi.

Mekanisme FIF ini juga telah disepakati dalam Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) yang dilaksanakan pada 21 Juni .

Adapun isu utama yang dibahas dalam kesepakatan ini ialah ketersediaan sumber daya keuangan untuk pencegahan penanggulangan pandemi, mobilisasi sumber daya kesehatan untuk tindakan medis darurat, pembangunan jaringan global dan mekanisme pembagian data terpercaya, penyelarasan standar protokol dan kesehatan global, dan yang terakhir pengembangan pusat manufaktur dan penelitian global untuk pencegahan kesiapsiagaan respon pandemi.

Komitmen kontribusi senilai hampir US$1,1 miliar dolar ini diamanatkan untuk FIF untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Indonesia sendiri telah menyumbang US$50 juta dolar AS sebagai bentuk komitmen dari FIF ini.

Hasil ini akan menjadi bagian dari diskusi pertemuan menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral di Juli, dan ditindaklanjuti pada JFHMM berikutnya.

img
Hasbie Ibnu Harris
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan