Indonesia akan menjadi negara terkuat keempat dunia dengan segala potensi yang dimiliki. Dari Sabang sampai Merauke, bentangan negeri ini sama dengan luas dari Tehran ke London.
Menurut laporan World Giving Index (WGI) yang dirilis pada 14 Juni 2021 oleh CAF (Chariities Aid Foundation), Indonesia di peringkat pertama dengan skor 69%, naik dari 59% pada indeks tahunan terakhir yang diterbitkan pada 2018. Indonesia menempati peringkat pertama dalam WGI. Dengan kata lain, orang Indonesia ialah bangsa yang paling dermawan di dunia.
Segala potensi itu diuraikan oleh Prof. Azyumardi Azra dalam khotbah Hari Raya Idul Fitri 1443 H di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/5).
"Di Indonesia yang majemuk suku bangsanya tidak pernah ada perang suku dan perang agama," kata Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Prof. Azyumardi, yang segera dikukuhkan menjadi Ketua Dewan Pers, menyampaikan ceramahnya yang bertajuk 'Fitrah Memperkuat Ukhuwah untuk Kedamaian'.
"Orang Aceh bisa bersaudara dengan orang Bugis walaupun berbeda budaya, adat-istiadat, dan kebiasaannya. Orang Jawa tidak pernah bermusuhan dengan orang Minang atau orang Melayu, begitu pula suku-suku lainnya," sambungnya.
Hari Raya Idul Fitri 1443 H di Masjid Agung Sunda Kelapa diikuti ribuan jemaah yang berasal dari sekitar ibu kota. Mereka diimami oleh Syekh Essam Al-Mezjaji, ulama kondang dari kampung Mezjaji, Yaman.
Di kesempatan yang sama, diketahui pula bahwa jemaah Masjid Agung Sunda Kelapa mayoritas ialah generasi milenial berusia 24-40 tahun dengan kisaran 64 persen sesuai hasil survei yang dilakukan oleh pengurus salah satu masjid terbesar di Jakarta ini.
"Anggapan selama ini bahwa masjid banyak diisi oleh orang-orang tua itu tidak benar. Jadi, di tangan generasi muda inilah masa depan Islam di Indonesia," kata Prof Azyumardi dalam khotbahnya.