close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Penumpang antre untuk memasuki area peron di memasuki Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (25/12/2020). Foto Antara/Rivan Awal Lingga/rwa.
icon caption
Penumpang antre untuk memasuki area peron di memasuki Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (25/12/2020). Foto Antara/Rivan Awal Lingga/rwa.
Nasional
Senin, 25 April 2022 19:19

Provinsi Jatim, Jateng, dan Sulsel ungkap kesiapaan terima pemudik

Hasil survei Kementerian Perhubungan menyebut, Provinsi Jawa Tengah menjadi tujuan mudik terbesar dengan perkiraan jumlah pemudik 21,3 juta
swipe

Berbeda dengan dua tahun sebelumnya, Mudik 2022 dilonggarkan oleh pemerintah karena data menunjukan penyebaran Covid-19 saat ini terkendali.

Hasil survei Kementerian Perhubungan menyebut, Provinsi Jawa Tengah menjadi tujuan mudik terbesar dengan perkiraan jumlah pemudik 21,3 juta orang, disusul Jawa Timur diprediksi pemudik mencapai 14,9 juta orang dan Sumatera Selatan sebanyak 1,3 juta orang.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro menyampaiakan, Dinas Perhubungan Jawa Tengah sudah menyiapkan beberapa posko di berbagai titik arus mudik. Saat ini anggotanya juga sudah siap melayani pemudik yang akan menuju Jawa Tengah maupun pemudik yang mengarah ke Jawa Timur. 

“Jadi secara keseluruhan yang di Jawa Tengah ini sudah siap semua. Termasuk rencana pemberlakuan one away yang akan berakhir di kilometer 414 Kali Kangkung. 414 Kali Kangkung kebetulan di Semarang yang lokasinya pas di depan kantor kami. Jadi di depan kantor akan ada pelarangan kendaraan yang menuju ke arah Barat dan Jalan Pantura yang menjadi jalan alternatif yang kami prediksi akan mengalami beban yang sangat berat,” kata Henggar dalam diskusi saat dipantau secara online, Senin (25/4).

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur Hudiyono juga menyapaikan hal-hal penting untuk mengantisipasi persoalan yang mungkin terjadi akibat lonjakan arus mudik tahun ini. Sekaligus juga mengantisipasi titik rawan kemacetan terutama di exit tol, titk jalan yang kurang baik, serta mendirikan sekitar 270 pos keamanan diseluruh Jawa Timur dan memperkuat koordinasi vertikal dan horizontal.

“Bersama TNI dan Polri menyiapkan 195 pos pengamanan, 52 pos pelayanan dan 10 pos terpadu. Untuk infrastruktur jalan provinsi sepanjang 1421 km, jembatan sepanjang 1870 meter kesiapanya sudah mencapai 89,61%. Sedangkan kesiapan jalan nasional yang ada di Jawa Timur persiapannya sudah mencapai 92,61%,” kata Hudiyono.

Pemprov Jawa Timur juga berkordinasi dengan seluruh bupati dan wali kota terkait perkembangan masa mudik Lebaran. Untuk kesiapan tempat wisata, Pemprov Jatim juga berkodinasi dengan bupati dan wali kota untuk menentukan kapasitas maksimal setiap destinasi wisata di wilayahnya. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan juga mewajibkan pemasangan barcode Pedulilindungi disetiap tempat wisata.  

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan Arinarsa menyampaikan antisipasi pelonjakan arus mudik yang berada di Sumatera, khususnya di Sumatera Selatan. Di mana arus mudik saat ini  sudah cukup tinggi dan pihaknya sudah mengantisipasi terutama di jalan-jalan nasional lintas Timur maupun lintas Tengah.

“Saat ini pengerjaan perbaikan sudah dihentikan namun ada beberapa titik yang kondisinya masih perlu dilanjutkan. Namun itu sudah di antisipasi agar tidak terjadi kemacetan dititik tersebut dan juga ada beberapa jalur yang awalnaya satu jalur akan dibuka menjadi dua jalur agar mengantisipasi kemacetan,” kata Arinarsa.

Arinarsa juga menginformasikan bahwa puncak arus mudik di Sumatera Selatan kemungkinan terjadi pada 29 dan 30 April.

img
Edo Sugiyanto
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan