close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anjloknya kereta di area proyek KCJB terjadi sekitar pukul 17.00 WIB di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Foto: twitter.com/HoesinLwi
icon caption
Anjloknya kereta di area proyek KCJB terjadi sekitar pukul 17.00 WIB di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Foto: twitter.com/HoesinLwi
Nasional
Senin, 19 Desember 2022 11:50

Proyek kereta cepat tetap berjalan usai kereta teknis anjlok di Bandung Barat

Pembangunan stasiun dan pemasangan subsistem perkeretaapian di area KCJB tetap dilakukan sesuai prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan.
swipe

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan pengerjaan proyek di area Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tetap berjalan. Diketahui, kereta teknis di jalur proyek KCJB mengalami anjlok atau ke luar dari jalur di area Cipada-Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (18/12).

"Proses pembangunan di area kerja KCJB saat ini tetap berjalan. Pembangunan stasiun dan pemasangan subsistem perkeretaapian di area KCJB tetap dilakukan sesuai prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan. Termasuk pemasangan rel tanpa ballast," kata Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry dalam keterangan tertulis, Senin (19/12).

Kejadian anjloknya kereta di area proyek KCJB terjadi sekitar pukul 17.00 WIB di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Ia menegaskan kereta yang keluar jalur bukanlah rangkaian kereta cepat, tetapi rangkaian kereta kerja berupa lokomotif kerja dan mesin pemasangan rel (ballasted).

KCIC melaporkan terdapat empat tenaga kerja yang mengalami luka-luka akibat insiden ini. Adapun proses evakuasi masih dilakukan hingga berita ini dibuat.

"Dua korban luka-luka sudah mendapatkan perawatan di RS Santosa Bandung, dua korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang," ujar Rahadian.

Terkait hal ini, KCIC akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan peristiwa. Selain itu, evaluasi menyeluruh akan dilakukan terhadap standar operasional prosedur (SOP) pemasangan rel dan SOP pekerjaan lainnya.

"Serta memastikan segenap pekerjaan yang dilakukan kontraktor KCJB mengimplementasikan aspek Safety, Security, Health and Environment (SSHE) pada setiap aktivitas kerja," tuturnya.

Saat ini, kepolisian tengah mencari penyebab kecelakaan di area proyek KCJB tersebut.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, ada dua orang yang dinyatakan meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka berat akibat kejadian ini.

"Ada dua WNA China meninggal dunia," ujar Dedi kepada Alinea.id, Senin (19/12).

Dedi menyebut, tim labfor dan INAFIS telah dikerahkan ke tempat kejadian perkara (TKP) sejak pagi hari untuk mencari penyebab kecelakaan yang terjadi. Seiring membongkar penyebab kejadiannya, penyidik juga tengah mencari informasi dengan melakukan pemeriksaan terhadap 18 saksi.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan