close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani. Foto: dpr.go.id/Eno/Man
icon caption
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani. Foto: dpr.go.id/Eno/Man
Nasional
Rabu, 28 Juli 2021 17:09

Puan kritik kekerasan anggota TNI AU di Merauke

Stabilitas di Papua juga harus menjadi prioritas bagi setiap aparat yang bertugas di sana.
swipe

Ketua DPR Puan Maharani, mengkritisi aksi kekerasan yang dilakukan dua anggota TNI AU terhadap seorang penyandang disabilitas di Merauke, Papua. Puan mengatakan, kekerasan aparat terhadap masyarakat seharusnya tidak perlu terjadi dengan alasan apapun.

"Di tengah Merauke yang sedang melaksanakan PPKM level 4, aparat negara harusnya berupaya mendapat dukungan masyarakat agar pengawasan kebijakan pemerintah itu bisa efektif dilakukan," kata Puan dalam keterangannya, Rabu (28/7).

Menurut Puan, stabilitas di Papua juga harus menjadi prioritas bagi setiap aparat yang bertugas di sana. Dengan banyak pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan di Papua, jangan lagi ditambah dengan insiden yang tidak diperlukan seperti di Merauke.

"Menangkan selalu hati rakyat Papua dan seluruh rakyat Indonesia. Kita semua harus fokus pada penanganan pandemi Covid-19, menjaga stabilitas negara dan juga kepercayaan rakyat kepada negara dan aparat-aparatnya. Arahkan energi bangsa ini ke sana," ujar Puan.

Puan meminta aparat menghindari tindak kekerasan terhadap masyarakat, terlebih dalam kondisi sulit karena pandemi sekarang ini. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanggulangan Covid-19 yang sedang dilakukan pemerintah.

"Kekerasan saat penegakan PPKM saja tidak boleh terjadi, apalagi kekerasan oleh aparat negara terhadap masyarakat yang itu tidak berkaitan dengan tugas-tugasnya dan prioritas penanganan pandemi. Jelas hal tersebut sama sekali tidak bisa dibenarkan," kata dia.

Politisi PDI Perjuangan tersebut mengapresiasi langkah TNI AU yang cepat merespons insiden itu dengan permintaan maaf secara publik dan menindak dua oknum aparatnya.

"Dalam situasi yang sedang sulit seperti sekarang, sekecil apapun tindakan yang kontraproduktif terhadap kebijakan pemerintah, dan berpotensi merusak kepercayaan rakyat, harus benar-benar dihindari," ungkap Puan.

Puan melanjutkan, aparat sebagai ujung tombak pertahanan, keamanan, dan penegakan hukum seharusnya mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis kepada masyarakat.

"Tanpa situasi ini pun, kekerasan oleh aparat terhadap masyarakat sipil yang tidak membahayakan keamanan negara sama sekali tidak boleh dibenarkan," ujarnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan