close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Dampak gempa di Cianjur, Senin (21/11/2022). Foto BNPB
icon caption
Dampak gempa di Cianjur, Senin (21/11/2022). Foto BNPB
Nasional
Selasa, 22 November 2022 12:50

Puan minta pemerintah bangun rumah sakit darurat untuk korban gempa Cianjur

Kemenkes memastikan pasien yang memerlukan pengobatan dengan segera dan membutuhkan operasi besar, dimobilisasi ke tiga rumah sakit.
swipe

Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah pusat dan daerah, lebih tanggap bencana menyusul gempa bumi berkekuatan 5,6 M yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (22/11) kemarin. Puan menegaskan, keselamatan warga harus menjadi prioritas.

"Atas nama DPR dan pribadi, saya menyampaikan dukacita mendalam untuk para korban meninggal akibat gempa bumi yang melanda wilayah Cianjur dan sekitarnya," ujar Puan kepada wartawan, Selasa (22/11).

Puan meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan stakeholder terkait dan para relawan dalam mempercepat evakuasi korban. Politikus PDIP itu juga mengingatkan agar korban luka-luka segera mendapat penanganan, mengingat banyak pasien korban gempa yang terpaksa menjalani perawatan di halaman RSUD Cianjur.

Hal itu karena IGD RS tersebut tak mampu menampung pasien korban gempa yang terus berdatangan dari berbagai daerah.

"Segera bangun rumah sakit darurat, dan perbanyak bantuan tenaga medis untuk membantu korban gempa di Cianjur. Priorotaskan keselamatan warga. Korban luka harus segera ditangani, apalagi tidak sedikit anak-anak yang menjadi korban," katanya.

Lebih lanjut, Puan mendorong adanya kerja sama lintas kementerian dan lembaga dalam mempermudah penanganan darurat rencana. Diketahui, sebanyak tujuh kecamatan dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat gempa.

"Upayakan bantuan cepat diberikan, termasuk untuk daerah yang terisolir akibat gempa. Logistik dan kebutuhan medis harus cepat sampai," ucap Puan.

Puan juga mengingatkan agar lokasi penampungan atau pengungsian korban memperhatikan kenyamanan dan keamanan warga. Puan meminta pemerintah sigap menyiapkan segala kebutuhan masyarakat.

"Termasuk pasokan listrik dan air. Kemudian selimut, dan alas tidur bagi warga khususnya korban anak, lansia, ibu hamil dan ibu menyusui," pungkasnya.

Sementara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku mengerahkan tenaga kesehatan dan menyalurkan logistik kesehatan untuk penanganan korban bencana pascagempa di Cianjur, Jawa Barat.

Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, menyampaikan puluhan tenaga medis dari fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi profesi telah dimobilisasi untuk melakukan penanganan korban di lokasi terdampak bencana.

"Kemenkes telah memobilisasi sejumlah tenaga kesehatan, antara lain dari bidang kedokteran dan tenaga kesehatan (Biddokes) sebanyak 22 tenaga kesehatan dan satu ambulans," kata Syahril dalam keterangan resmi, Selasa (22/11).

Kemudian, sebanyak 26 tenaga kesehatan dan tiga unit ambulans dikerahkan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan. Selain itu, RSUP Hasan Sadikin siap mengirimkan tim dan menyiapkan UGD untuk melayani pasien dari Cianjur.

Lalu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengerahkan tiga dokter spesialis bedah, satu tim medis, dan satu unit ambulans. Sementara dari Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), dikerahkan tiga dokter spesialis bedah ortopedi, dan lima petugas PSC (Public Safety Center) 119.

"Kemenkes juga memobilisasi logistik kesehatan berupa tenda rangka ukuran 6x12 meter, velbed, kit operasional HEOC, obat-obatan, masker, masker anak, APD, oksigen konsentrator, antigen kit, emergency kit, handscoon, body bag, pampers dewasa dan anak, paket kesling, family kit," ujar Syahril.

Terkait prosedur triase penanggulangan kegawatdaruratan, bagi korban luka ringan dan dapat dilakukan rawat jalan, perawatan dilakukan di Rumah Sakit Cimacan dan Rumah Sakit Dr. Hafiz. Untuk pasien dengan kondisi luka sedang, dilakukan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara dan RS Lapangan TNI.

Sementara, pasien yang memerlukan pengobatan dengan segera karena kondisi yang kritis dan membutuhkan operasi besar, dimobilisasi ke tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, RSUD Kota Bogor, dan RS Sukabumi.

Syahril menyebut, Kemenkes juga tengah melakukan pendataan terkait fasilitas pelayanan kesehatan yang mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi.

Berdasarkan data Dinkes Jawa Barat, bangunan fasilitas kesehatan yang terdampak gempa di antaranya Dinkes Kabupaten Cianjur, Dinkes Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor antara lain RSUD Cianjur, Puskesmas Cugenang, Kabupaten Cianjur, Puskesmas Pacet, Kabupaten Cianjur, dan Puskesmas Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.

“Terdapat kerusakan di sejumlah fasilitas pelayanan Kesehatan. Saat ini masih dalam pendataan Kemenkes,” tutur Syahril.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Gempita Surya
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan