Warga yang masih bertahan di Pulau Sebesi, pulau di Selat Sunda dekat dengan Gunung Anak Krakatau dipastikan telah semuanya diungsikan. Pengungsian warga menyusul evakuasi sebagian besar warga Pulau Sebesi ini sebelumnya.
Sebanyak 432 warga Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa berhasil dievakuasi ke posko pengungsian yang ada di Lapangan Tenis Indoor Kalianda, Lampung Selatan, Kamis (27/12) malam.
Para pengungsi tiba sekitar pukul 21.00 WIB, kedatangan ratusan pengungsi itu, disambut haru oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Lampung Selatan Anasrullah, ratusan pengungsi itu berangkat pukul 16.30 WIB dari Pelabuhan Pulau Sebesi, dan tiba di Pelabuhan Panjang, Bandarlampung pukul 18.00 WIB, menggunakan KRI Teluk Cirebon-543.
"Alhamdulillah, semua pengungsi telah tiba dengan selamat. Di sana (Panjang) sudah diterima oleh Danlanal Lampung, dan sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan," ujar Anasrullah.
Sebelumnya, sebagian warga Pulau Sebesi, salah satu pulau berpenghuni dekat Gunung Anak Krakatau masih enggan diungsikan oleh pemda setempat.
Penjabat Kepala Desa Tejang Pulau Sebesi Sugeng menuturkan tidak semua warga Pulau Sebesi dievakuasi, karena sebagian masih ingin tetap bertahan di Pulau Sebesi.
"Jumlah penduduk ada 2.814 jiwa, sebagian ada yang bertahan atas permintaanya sendiri," ujar Sugeng pula.
Jumlah pengungsi yang berada di Lapangan Tenis Indoor Kalianda, terutama warga dari Pulau Sebesi terus bertambah, dari sebelumnya hanya ratusan orang, kini telah mencapai seribuan lebih. Saat ini, jumlah pengungsi yang telah dievakuasi sebanyak 1.400 orang, ditambah hari sebelumnya sebanyak 200 orang, dan evakuasi terakhir sebanyak 432 orang.
Tahap awal warga Pulau Sebesi itu dievakuasi dan diangkut kapal feri Jatra III dari Pelabuhan Sebesi, dan tiba di Dermaga 5, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Mereka diangkut beberapa tahap menggunakan kapal feri yang ada.
Ratusan warga Pulau Sebesi itu diangkut kapal feri Jatra III meninggalkan Pelabuhan Sebesi dengan membawa kurang lebih 700 orang yang mayoritas anak-anak, perempuan dan orang tua, dengan tujuan ke Dermaga 5, Pelabuhan Bakauheni merupakan kapal pertama yang melakukan evakuasi, selanjutnya disusul dengan Kapal Sabuk Nusa dan Trisula. Evakuasi berikutnya menggunakan KRI Teluk Cirebon-543.
Lima hari pasca tsunami, gelombang pengungsi terus berdatangan dari Pulau Sebesi dan tempat lain.
Hingga Kamis malam, jumlah pengungsi tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau lebih dari 7.500 jiwa.
"Dari informasi terakhir yang kami peroleh dari sekdesnya, ini pengungsi terakhir yang kami angkut, di sana (Pulau Sebesi) sudah tidak ada lagi warganya," kata Kepala Dishub Lampung Selatan Anasrullah mengutip perkataan sekdes Desa Tejang, Pulau Sebesi itu pula. (Ant)