close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang warga mengamati daftar nama korban luka kericuhan di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5)./AntaraFoto
icon caption
Seorang warga mengamati daftar nama korban luka kericuhan di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5)./AntaraFoto
Nasional
Kamis, 23 Mei 2019 09:56

Puluhan korban bentrokan masih dirawat di rumah sakit

Mereka mengalami luka berat dan luka sedang seperti terkena peluru karet, luka robek dan patah tulang.
swipe

Puluhan orang korban bentrokan masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Mereka ada yang mengalami luka berat dan luka sedang, seperti terkena peluru karet, luka robek dan patah tulang.

Sebanyak 64 korban bentrokan aksi 22 Mei masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, hingga Kamis pagi (23/5) pukul 09.30 WIB.

Jumlah korban yang sempat dirawat di rumah sakit ini sebanyak 168 orang. Semuanya berjenis kelamin laki-laki. Korban paling muda berusia 13 tahun atas nama Rinaldi, sedangkan korban paling tua berusia 57 tahun atas nama Sutarno. Sutarno sudah diperbolehkan pulang.

Hingga berita ini diunggah, pihak RSUD Tarakan belum bersedia memberikan keterangan resmi. Sejak Selasa (21/5) sore, RSUD Tarakan menerima korban bentrokan di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, yang memprotes pengumuman hasil penghitungan suara Pemilu 2019 oleh KPU.

Bentrokan kembali pecah di beberapa titik di Jakarta pada Rabu (22/5) sore hingga malam. Sejumlah korban dibawah ke RSUD Tarakan, setidaknya sampai Kamis dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.

Di luar itu, sebanyak 13 pasien korban bentrokan pada 21-22 Mei 2019 masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pelni, Jalan KS Tubun, Jakarta Barat, Kamis pagi.

Kepala Divisi Pengembangan RS Pelni, dr Didid Winnetouw MPH mengatakan, umumnya pasien yang dirawat mengalami luka berat dan luka sedang, seperti terkena peluru karet, luka robek dan patah tulang. "Sebagian besar pasien (korban) sudah kita pulangkan. Saat ini masih ada 13 pasien yang kita rawat inapkan," kata Didid.

Didid menyebutkan, total ada 82 orang yang dirujuk ke RS Pelni saat bentrokan terjadi pada 21-22 Mei 2019. Rinciannya: 61 orang luka ringan, 13 luka sedang, 5 luka berat, 1 orang sakit non-trauma dan 2 orang meninggal.

Ia menjelaskan pasien luka ringan umumnya mengalami luka seperti lecet, memar dan sesak nafas akibat gas air mata. Sedangkan korban luka sedang seperti luka terbuka yang harus melalui penanganan bedah minor. "Untuk kategori luka berat itu patah tulang, luka robek yang memerlukan penanganan di meja operasi," kata Didid.

Didid mengatakan saat ini pasien korban kericuhan 21-22 Mei masih menjalani perawatan di sejumlah kamar rawat inap di RS Pelni. Sebagian besar pasien merupakan warga ber-KTP Jakarta Pusat di seputar Slipi, KS Tubun dan sekitarnya. Pihak keluarga pasien sudah ada yang datang menjenguk dan juga menjemput korban. (Ant)

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan