close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (kemeja cokelat) mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy (kemeja putih) saat berdiskusi kepada peserta Apel Kesiapsiagaan di Lapangan Jambore, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/11/2022). Humas BNPB
icon caption
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (kemeja cokelat) mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy (kemeja putih) saat berdiskusi kepada peserta Apel Kesiapsiagaan di Lapangan Jambore, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/11/2022). Humas BNPB
Nasional
Rabu, 09 November 2022 19:34

Menko PMK: Puncak bencana diperkirakan pada Desember hingga Februari 2023

Bencana-bencana yang sudah terjadi ini, belum mencapai puncaknya. Dan puncaknya diperkirakan terjadi di Desember, Januari, hingga Febuari.
swipe

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, wilayah Indonesia secara umum, berada di kategori curah hujan yang menengah hingga tinggi. Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk bersiaga dan waspada sebab curah hujan tersebut. mulai dari Desember 2022-Febuari 2023. 

“Bencana-bencana yang sudah terjadi ini, belum mencapai puncaknya. Dan puncaknya diperkirakan terjadi di Desember, Januari, hingga Febuari,” jelas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dalam keterangan pers yang dipantau online, Rabu (9/11).

Bencana hidrometeorologi basah yang mencakup bencana banjir, cuaca ekstrem, serta longsor setidaknya telah merenggut sekitar 50 korban jiwa. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Makanya, peningkatan kesiapsiagaan menjadi penting dalam penanggulangan bencana. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan hampir semua bencana yang telah terjadi di Indonesia pada 2022 adalah bencana hidrometeorolgi basah. 

"Sampai dengan November 2022, 95% bencana yang terjadi didominasi bencanaa hidrometeorolgi basah, yaitu banjir dan longsor. Banjir di mana-mana, Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, yang relatif tidak banyak banjir adalah di wilayah Indonesia timur," ungkap Suharyanto. 

Keterlibatan berbagai pihak menjadi bukti kolaborasi pentaheliks dalam penanggulangan bencana. 

"Dengan adanya prediksi BMKG puncak hujan di Desember dan Januari, mudah-mudahan semua yang terkait penanggulangan bencana di pusat dan daerah sudah siap segala sesuatunya baik dari segi personil, peralatan dan ketika tahap tanggap darurat, betul-betul bisa masuk ke sasaran secepat-cepatnya," imbuh Suharyanto. 

Suharyanto menegaskan, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi, sehingga seluruh elemen terkait agar lebih tangguh dalam menghadapi bencana. 

img
Raihan Putra Tjahjafajar
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan