Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) HN Lukman Edy dan Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda di Kota Pekanbaru, Riau, akhirnya memiliki hunian bagi mahasiswa dan santrinya. Pangkalnya, pemerintah telah rampung membangun rumah susun (rusun) yang terdapat di masing-masing kompleks.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan, pembangunan fasilitas tersebut sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tujuannya, santri dan mahasiswa dapat lebih fokus belajar demi meraih prestasi.
"Dibangunnya rusun tersebut diharapkan bisa membantu para santri untuk mendapatkan hunian yang layak selama proses belajar mengajar sehingga diharapkan akan mencetak SDM yang unggul dan berakhlak mulia," katanya.
Pembangunan Rusun STAI HM Lukman Edy, yang dikelola Yayasan Laman Emas Riau Bangkit, terdiri dari satu gedung setinggi tiga lantai. Hunian vertikal ini bertipe 24 dengan total 42 unit.
"Pembangunan rusun ... dengan anggaran senilai Rp17,9 miliar," ucap Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sumatera III Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Zubaidi.
Proyek Rusun STAI HM Lukman Edy dikerjakan PT Murda Jaya Abadi. Sementara itu, PT Surya Cipta Engeneering KSO CV Duta Prima terpilih sebagai manajemen konsultan.
Adapun pembangunan Rusun Ponpes Miftahul Huda menelan anggaran sekitar Rp6,1 miliar. Fasilitas dilengkapi tempat tidur susun dan lemari di setiap unit. "Agar santri tinggal membawa pakaian dan belajar," ujarnya.
Bangunan Rusun di kompleks lahan milik Yayasan Luhur Amal Muli itu bertipe barak mini setinggi tiga lantai. Melansir situs web Kementerian PUPR, di dalamnya terdapat 21 unit.
Ketua Yayasan Luhur Amal Muli, Irzal Ahmad, menyampaikan terima kasih atas pembangunan rusun tersebut. "Kami berharap, dengan adanya rusun ini para santri bisa belajar dan beristirahat dengan nyaman."