Ditjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan hunian tetap (huntap) tahap 2A sebanyak 73 rumah di Desa Wani, Donggala. Hunian diperuntukkan bagi para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 2018.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengatakan, pembangunan huntap tahap 2A sangat penting bagi masyarakat terdampak bencana di Sulteng. Karenanya, pemerintah terus berupaya menyelesaikan pekerjaan agar dapat segera ditempati.
"Percepatan pembangunan huntap bukan hanya proyek semata, tetapi juga bagian dari operasi kemanusiaan agar masyarakat terdampak bisa segera pindah dan menempati hunian yang layak," ujarnya, menukil situs web Kementerian PUPR.
Huntap tahap 2A mencakup pembangunan 712 rumah di 15 lokasi di Donggala dan Kota Palu. Perinciannya, Desa Wani (73 unit), Tompe 1 (44), Tompe 2 (83), Tompe 3 (161), Lende (68), Lompio (16), Tanjung Padang (13), Lende Ntovea 1 (10), Lende Ntovea 2 (44), Ganti (17), Loli Dondo (16), Loli Saluran (18), Loli Tasiburi III (17), lokasi mandiri Kota Palu (104), dan Talise Panau (26).
Iwan melanjutkan, pembangunan huntap menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha), yang diklaim tahan gempa. Kemudian, bakal dilengkapi sarana dan prasarana pendukung untuk menambah kenyamanan.
Huntap yang dibangun merupakan tipe 36 plus dengan luas lahan 10 x 15 meter. Setiap unitnya dilengkapi ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.
Sumber pendanaan huntap di Sultengh berasak dari Central Sulawesi Rehabilition and Reconstruction Project (CSRRC). Kontraktor pelaksananya adalah PT Wijaya Karya Beton-PT Murni Konstruksi Indonesia (KSO).
"Secara konstruksi, bangunan huntap sudah hampir rampung seluruhnya. Saat ini, kami terus berkoordinasi dengan pemda sehingga asetnya bisa segera diserahterimakan untuk dihuni masyarakat," ujar Kasatker Penyediaan Perumahan Sulteng, Erpika Ansela Surira.