close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Arsip Foto. Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa (1/1). Foto Antara/Sigid Kurniawan/foc.
icon caption
Arsip Foto. Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa (1/1). Foto Antara/Sigid Kurniawan/foc.
Nasional
Selasa, 31 Desember 2019 12:01

Radius di luar 2 Km kawah Anak Gunung Krakatau dinyatakan aman 

Gunung Anak Gunung Krakatau (AGK) mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak
swipe

Sejak Senin (30/12) dan sampai hari ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Anak Gunung Krakatau (AGK) mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 1.157 m di atas permukaan laut).

Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah. 

Dihimbau bagi wisatawan yang akan berlibur ke pantai di sekitar Banten dan Lampung dapat mematuhi anjuran PVMBG tersebut.

Wilayah sekitar pantai yang berjarak lebih dari dua kilometer dari AGK dinyatakan aman untuk dikunjungi. Namun tetap harus selalu waspada dan mengikuti informasi dari PVMBG, BMKG, BPBD dan BNPB.

Bupati Pandeglang dan Serang juga sudah menginformasikan hal tersebut kepada media agar diketahui oleh masyarakat luas.

Seluruh jajaran seperti BPBD, camat, kepala desa/lurah dan petugas lapangan diminta selalu siaga juga. Disiagakan Pos Lapangan Kabupaten Serang di Pantai Anyer, Pos Lapangan Kabupaten Pandeglang di Shelter Labuan, dan Pos Lapangan Kabupaten Lebak di Pantai Bagedur.

Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, menyampaikan BMKG sudah mengoperasikan 12 sensor seismik di Selat Sunda demi cepatya info gempa dan warning tsunami, mengoperasikan empat radar tsunami dan tujuh water level untuk deteksi tsunami, selain itu ditambah delapan tide gauge oleh BIG, dua waterlevel ISDL oleh KKP dan satu buoy oleh BPPT.

"Untuk setingkat kawasan “lokal” Selat Sunda, sistem mitigasi yang dibangun ini adalah yang paling lengkap; tidak saja di Indonesia, tetapi bahkan dunia. Semua ini diupayakan demi keamanan dan keselamatan masyarakat di Banten dan Lampung, khususnya mereka yang tinggal dan memiliki usaha, serta pariwisarta di sepanjang tepian pesisir Selat Sunda," papar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/12). 

Jadi masyarakat yang akan berlibur ke kawasan Pesisir Banten dan Lampung agar tetap tenang dan selalu siaga serta mengikuti informasi dari otoritas resmi.

"Ayo tingkatkan kapasitas diri dan pahami potensi bencana yang ada disekelilingmu, dengan aplikasi InaRISK yang dapat kamu unduh di Android atau IPhone. Kenali ancamannya, siapkan strateginya, dan temukan solusinya. Kita budayakan mengecek potensi bencana dimanapun kita berada, agar kita selalu siap untuk selamat dan menjadi budaya sadar bencana," ucap Kepala Pusdatinkom BNPB Agus Wibowo.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan