close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/6)./AntaraFoto
icon caption
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/6)./AntaraFoto
Nasional
Sabtu, 23 Juni 2018 12:37

Radius pencarian korban KM Sinar Bangun diperluas

Perluasan jangkauan pencarian dari titik tenggelam dengan mengerahkan 18 perahu karet dan kapal
swipe

Radius pencarian korban kapal penumpang yang tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara memasuki hari keenam pada Sabtu diperluas.

"Ke radius 30 kilometer dari koordinat titik tenggelam," kata Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan, seperti dilansir Antara di Posko Terpadu Bencana di Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun.

Perluasan jangkauan pencarian dari titik tenggelam dengan mengerahkan 18 perahu karet dan kapal ditetapkan, dengan memperkirakan jasad korban terbawa arus air danau.

Kecelakaan kapal KM Sinar Bangun terjadi di Danau Toba di kabupaten Simalungun, Sumatra Utara pada 18 Juni menyebabkan puluhan korban hilang dan tiga orang meninggal dunia serta 18 korban selamat.

Tim gabungan juga memperluas area pencarian dengan membentuk tim darat yang akan menyusuri pinggiran pantai. Melakukan penyelaman dan menurunkan alat pendeteksi logam sampai kedalaman 500 meter.

Alat dengan fungsi sama dengan kemampuan daya jelajah di kedalaman 2.000 meter dan satu unit heli masih dalam perjalanan ke posko.

Cuaca mendung disertai gerimis yang menyelimuti kawasan kapal tenggelam masih digolongkan baik dan "bersahabat".

Sementara, dua korban penumpang yang selamat dari tragedi tenggelammnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatra Utara, masih mengalami trauma dan membutuhkan bimbingan konseling traumatis akibat tragedi tersebut.

"Mereka berdua sangat membutuhkan konseling traumatis agar kejiwaannya bisa kembali pulih pascatragedi tersebut," kata Camat Kampung Rakyat, Ismail Sawito Harahap di Kotapinang, Sabtu.

Dua orang bersahabat itu bernamaTony Susanto dan Riko Syahputra yang dirawat keluarganya untuk memulihkan kejiwaannya di Desa Sukajadi Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatra Utara.

Sementara, empat orang rekan mereka dari Kecamatan Kampung Rakyat, yakni, Ayu Syafitri dari Desa Teluk Panji, Sri Hendriyani dari Desa Sukajadi, Nisa Hastari dari Desa Air Merah dan Nurwanto alias Beben dari Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu masih dalam pengawasan Tim Basarnas di perairan Danau Toba.

Pihaknya berupaya membantu pemulihan baik secara psikis maupun moril korban selamat melalui koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sekaligus merupakan kepedulian dan upaya pemerintah selalu hadir dalam merespons aspirasi masyarakat di daerah.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak BPBD untuk mengupayakan bimbingan konseling bagi korban yang selamat, dan bagi keluarga korban yang belum ditemukan semoga diberi ketabahan," ujar Ismail.

Sementara dari informasi Sudarmi, ibu kandung Tony Susanto, anaknya sudah hampir dua hari ini mengalami perubahan tidak mau makan dan melakukan aktivitas seperti biasanya.

Anak ke-tiga dari empat bersaudara tersebut sering melamun dan terlihat murung saat berada di dalam rumah.

Pihak keluarga tidak tahu harus berbuat apa pascamusibah kapal motor naas yang menimpa sedikitnya lima orang warga Labuhanbatu Selatan itu.

"Akhir-akhir ini anak saya sering termenung dan tidak mau makan. Terakhir dia makan mi Aceh di Rantauprapat dua hari yang lalu usai kami jemput dari Kabupaten Simalungun," katanya.

Sudarmi berharap, korban mendapat perawatan intensif untuk memulihkan kondisinya. Meskipun sahabatnya Riko Syahputra dalam keadaan jauh lebih baik kondisi kejiwaannya.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan