Peringatan 4 tahunan Jemaah Khilafatul Muslimin di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta Pusat, ramai menuai penolakan dari berbagai pihak. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolsek Kemayoran, Kompol Syaiful Anwar.
Syaiful mengatakan, rencana peringatan tersebut sebelumnya tersebar di media sosial dalam bentuk undangan. Dalam undangan yang tersebar itu tertulis acara digelar pada Sabtu dan Minggu atau 16-17 November 2018. Acara peringatan itu akan diisi dengan kegiatan Tabligh Akbar, jalan sehat dan dialog.
Dalam acara tersebut, kata Syaiful, pihaknya telah melarang penyelenggaraan itu. Bahkan warga sekitar dan pengurus masjid juga telah menyatakan penolakan acara yang rencananya akan dihadiri oleh 3.000 orang itu.
“Semua menolak, saya sudah tolak, yang punya lahan menolak, pihak Masjid Akbar juga menolak, bahkan masyarakat sekitar juga menolak,” kata Syaiful melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta pada Kamis, (15/11).
Syaiful juga mengatakan, pihaknya tidak menerima permohonan izin dari panitia. Karena itu, Syaiful meyakini undangan tersebut sebenarnya hanya tersebar di media sosial. Sementara fisik surat undangannya tidak ada.
“Itu hanya beredar dari media sosial saja, fisik suratnya tidak ada. Tidak ada surat itu tersebar, jadi hanya postingan saja. Kalaupun ada gambar Masjid Akbar yang melaksanakan itu, itu editan saja dan diviralkan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Syaiful menerangkan, jika acara yang sebelumnya diagendakan terselenggara di Bogor itu tetap dilaksanakan, warga akan melakukan pengusiran. Begitu juga dengan pihak kepolisian karena tidak ada permohonan izin terlebih dahulu.