close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Setelah terjadi kerusuhan dan ratusan narapidana kabur, kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Langkat, Sumatera Utara, kini kondusif. / Antara Foto
icon caption
Setelah terjadi kerusuhan dan ratusan narapidana kabur, kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Langkat, Sumatera Utara, kini kondusif. / Antara Foto
Nasional
Jumat, 17 Mei 2019 01:18

Ratusan Napi Langkat kabur, situasi Lapas kini kondusif

Setelah terjadi kerusuhan dan ratusan narapidana kabur, kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Langkat, Sumatera Utara, kini kondusif.
swipe

Setelah terjadi kerusuhan dan ratusan narapidana kabur, kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Langkat, Sumatera Utara, kini kondusif.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Utami mengatakan kondisi Lapas Langkat sudah kembali kondusif. Namun, puluhan narapidana yang kabur belum tertangkap.

"Warga binaan yang sempat berada diluar lapas, saat ini telah kembali ke kamar hunian masing-masing," ujar Utami melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis (16/5).

Saat kejadian jumlah penghuni Lapas Langkat berdasarkan SDP adalah 1.635 orang dari kapasitas seharusnya untuk 915 orang.

Utami mengemukakan pihaknya telah melakukan komunikasi video telekonferensi melalui telepon selular dengan warga binaan Lapas Langkat, yang disebutkan antusias bergantian meneriakkan aspirasinya.

Utami juga mengatakan, dia pada Jumat (17/5) akan tiba di Lapas Langkat dan siap mendengarkan keluhan para warga binaan.

"Saya minta mereka tetap tenang dan kembali ke blok masing-masing. Besok saya dan jajaran akan melakukan dialog secara langsung dengan warga binaan Lapas Langkat, menampung aspirasi mereka," ujar Utami.

Utami mengatakan warga binaan kemudian secara tertib kembali ke kamar masing-masing, dengan arahan jajaran Kanwil Sumatera Utara yaitu oleh Kepala Divisi Administrasi, Kepala Divisi Imigrasi, TNI, Kepolisian dan Petugas PAS.

Selundupkan narkoba

Kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Simpang Ladang Klas III, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diduga berawal dari tertangkapnya salah seorang warga binaan membawa sabu-sabu.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto yang ditemui di lokasi, Kamis (16/5) malam, mengatakan, kejadian tersebut berawal saat seorang warga binaan di lapas tersebut kedapatan membawa sabu-sabu di dalam lapas.

Selanjutnya kemungkinan warga binaan tersebut diperiksa secara intensif oleh petugas lapas.

"Kemudian apa yang dilakukan oleh petugas terhadap warga binaan tersebut menimbulkan empati dari teman-teman warga binaan lainnya, sehingga terjadi kejadian itu," ungkapnya.

Sejauh ini, kata Agus Andrianto, sedikitnya sudah 92 narapidana warga binaan di lapas tersebut yang kabur berhasil ditangkap kembali oleh petugas. "Sampai sejauh ini, sementara 92 napi yang kabur sudah berhasil diamankan kembali oleh petugas," kata Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto.

Untuk pengamanan lanjutan, kata dia, sementara personel Polri dibantu TNI terus bersiaga dan petugas lapas terus melakukan perbaikan terhadap fasilitas lapas yang rusak dampak kerusuhan yang dilakukan oleh napi.

"Semoga bisa segera pulih dan terus dilakukan perbaikan terhadap fasilitas yang rusak," ujarnya.

Polda Sumut melakukan razia ekstra ketat terhadap narapidana yang kabur dari dalam sel. Agus Andrianto menyebutkan pemeriksaan terhadap pengendara maupun penumpang umum, dan barang bawaan dilakukan di wilayah perbatasan Langkat dengan Aceh.

"Koordinasi dengan Lapas Narkoba di Langkat juga sudah dilakukan, untuk mempermudah pengejaran para napi yang melarikan diri, termasuk identitas dan ciri-cirinya," ujar jenderal bintang dua itu.

Andrianto menambahkan, pendataan para napi yang kabur itu, juga dilakukan, supaya dapat segera ditangkap kembali.

Sebanyak 1.600 narapidana Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Klas III Simpang Ladang Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara membakar bangunan dan sejumlah kendaraan, Kamis (16/5) sekira pukul 14.00 WIB.

Kepala Kepolisian Resor Langkat AKBP Doddy Hermawan SIK di lokasi kejadian, Kamis petang, menjelaskan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkoba terdapat 1.600 napi, dan 215 di antaranya warga binaan perempuan.

"Kita tengah berupaya mengamankan Lapas tersebut, dan menurunkan satu kompi petugas dari Brimob, satu kompi dari marinir, satu kompi dari raider," ujarnya.

Kapolres juga memerintah kepada petugas melakukan isolasi agar para tahanan tidak ada yang melarikan diri lagi.

"Data sementara ada 100 narapidana narkoba yang melarikan diri, namun 30 di antaranya berhasil kita amankan dan dititipkan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Tanjungpura dan Polsek Hinai," jelasnya. (Ant).

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan