Polisi mengamankan 171 orang saat keluyuran pada jam malam pada hari kelima Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya, meliputi Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
Mereka kemudian menjalani tes cepat atau rapid test. Hasilnya, enam orang reaktif Covid-19.
Atas kejadian itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tidak menganggap remeh penyebaran Covid -19 karena bisa menular jika ada mobilitas dari pergerakan orang yang terinfeksi.
"Hingga saat ini telah terkonfirmasi positif Covid-19 di Surabaya ada 495 orang dari total kasus di Jatim yaitu 1037 orang," kata Khofifah, di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (3/5).
Kasus di Surabaya lebih besar dibandingkan dengan kota kota besar lain di Indonesia. Di Bandung misalnya, terdapat 189 kasus positif Covid-19, dan Bogor 83 orang.
Khofifah menyebut razia patroli gabungan merupakan bagian dari tahapan PSBB untuk memberi tindakan setelah dilakukan imbauan dan teguran sejak 28-30 April 2020. Maka tanggal 1 Mei-11 Mei 2020 adalah tahapan teguran dan tindakan.
"Jika dihitung ini kemarin hari kedua untuk tahapan teguran dan tindakan," katanya.
Enam orang yang reaktif Covid-19 tersebut kemudian langsung dirujuk ke rumah sakit.
Selain ditemukan yang reaktif, juga terdapat 77 orang dalam resiko (ODR). Mereka dibawa menuju BPSDM Pemprov Jatim di Balongsari, Surabaya, untuk karantina 14 hari.
Pemberangkatan juga disaksikan oleh Kapolda Jawa Timur, Pangdam V brawijaya dan Pangko Armada II dari Mapolrestabes Surabaya.
Khofifah terus mengikuti perkembangan patroli gabungan yang tidak hanya dilakukan di Surabaya, tetapi juga di Sidoarjo dan Gresik.
PSBB yang dilakukan di Surabaya Raya akan terus berjalan efektif untuk memutus penyebaran Covid-19, jika masyarakat bisa patuh serta disiplin. Meskipun mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin ternyata tidaklah mudah dan membutuhkan waktu.
Khofifah memberikan apresiasi kepada jajaran dari Kapolda, Kapolrestabes beserta jajaran, TNI, Satpol PP kabupaten/kota yang membantu melakukan proses teguran ini. Khofifah ingin teguran dan tindakan dijadikan sebagai pembelajaran bersama.
"Jangan menganggap enteng dan jangan menganggap remeh bahwa penyebaran Covid-19 ini cepat dan masif sekali," tuturnya.
Ditempat yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol. Luki Hermawan mengatakan, razia gabungan pada PSBB hari kelima ini yang dilakukan di tiga wilayah serentak yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.
Hasil dari razia gabungan tersebut, lanjut Kapolda, untuk wilayah Gresik terdapat 65 orang, Sidoarjo 24 orang serta Kota Surabaya terjaring razia sebanyak 80 orang. Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pemeriksaan sesuai aturan.
Polisi akan terus melakukan penindakan sesuai aturan dan akan melakukan rapid test kepada masyarakat yang terjaring razia pada pelanggar PSBB.
Tindakan tegas ini diberikan supaya semua masyarakat bisa menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak meluas.
"Mudah mudahan saudara saudara kita yang terkena rapid test ini betul betul sehat," pungkasnya.