Sejak beberapa hari terakhir publik dikagetkan dengan narasi pelemahan KPK. Salah satunya yang menjadi perhatian adalah, keikutsertaan hingga terpilihnya Irjen Firli Bahuri sebagai ketua KPK periode 2019-2023.
Keikutsertaan Irjen Firli Bahuri dalam proses pemilihan calon pimpinan KPK sudah menjadi kontroversi, pasalnya sejumlah pegiat antikorupsi mempertanyakan rekam jejaknya.
Sebenarnya Firli bukan orang baru di KPK. Beberapa tahun sebelumnya, Firli sempat menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK. Namun pertemuan antara dirinya dengan Gubernur NTB yang saat itu dijabat M Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) pada Mei 2018, membuat sejumlah pihak mempertanyakan komitmennya dalam pemberantasan korupsi. Mengingat pada saat itu KPK sedang mengusut dugaan korupsi divestasi PT Newmont Nusa Tenggara.
Firli membantah kalau pertemuan tersebut terkait dengan kasus yang sedang ditangani KPK. Hal itu juga disampaikannya saat uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Komisi III DPR. Komisi III DPR sendiri tampaknya tidak menjadikan hal itu sebagai persoalan, buktinya mereka memilih Firli sebagai ketua KPK untuk periode 2019-2023.
Terkait itu, Alinea.id melakukan riset atas terpilihnya Irjen Firli sebagai Ketua KPK. Survei ini bertujuan mengetahui sentimen yang berkembang di media online dan cetak serta sosial media. Dilakukan mulai dari 9 September 2019 hingga pukul 18.52 WIB pada 13 September 2019.
Selama periode survei, pemberitaan netral mendominasi media online (44,73%), kemudian diikuti sentimen positif (29,12%) dan sentimen negatif (26,15%). Pemberitaan netral juga mendominasi pada pemberitaan media cetak (45,6%). Diikuti sentimen positif (29,12%) dan sentimen negatif (25,06%)
Menariknya, pernyataan yang menyumbangkan sentimen positif pada pemberitaan di media online dan cetak berasal dari anggota DPR dan pejabat di Mabes Polri. Sedangkan sentimen negatif berasal dari pegiat antikorupsi dan sejumlah kalangan dari KPK itu sendiri.
Setidaknya ada 10 orang yang banyak disebut dalam pemberitaan “Firli Bahuri”. Mereka adalah Firli Bahuri (2.230 berita), Alexander Marwata (1.403 berita), Nurul Ghufron (1.138 berita), Saut Situmorang (853 berita), Lili Pintauli Siregar (811 berita), Nawawi Pomolango (790 berita), Joko Widodo (426 berita), Muhammad Zainul Majdi (420 berita), Johanis Tanak (332 berita) dan Sigit Danang Joyo (319 berita).
Sementara 10 besar orang yang pernyataannya banyak dikutip media terkait “Firli Bahuri”, adalah Firli Bahuri (2.286 pernyataan), Saut Situmorang (2.085 pernyataan), Alexander Marwata (982 pernyataan), Moh Tsani Annafari (897 pernyataan), Masinton Pasaribu (605 pernyataan), Muhammad Tsani Annafari (506 pernyataan), Indriyanto Seno Adji (478 pernyataan), Aziz Syamsuddin (474 pernyataan), dan Fahri Hamzah (399 pernyataan).
Detik menjadi media terbanyak yang menayangkan informasi terkait “Firli Bahuri” (99 berita). Selanjutnya adalah Tribun News (91 berita), Kompas (70 berita), CNN Indonesia (62 berita), Tempo Interaktif (61 berita), Republik Merdeka (58 berita), Republika (57 berita), Antara (54 berita) dan Suara.com (52 berita).
Banyaknya media yang memberitakan terkait “Firli Bahuri” menandakan, isu ini mendapatkan perhatian yang cukup besar dari publik. Publik ingin mengetahui kelanjutan dari pemilihan capim KPK. Mengingat peran KPK yang cukup vital bagi pengentasan korupsi di tanah air.
Hal itu juga tercermin dari apa yang terjadi di media sosial. Alinea.id menemukan warganet cukup banyak memberikan respons pada pemilihan calon pimpinan KPK hingga terpilihnya Irjen Firli sebagai ketua KPK.
Pada periode survei Senin, 9 September 2019 sampai 12 September 2019 terdapat 628 tweets terkait “Firli Bahuri pimpinan KPK”. Kemudian hingga pukul 18.52 WIB Jum’at 13 September 2019 terdapat 6.889 tweets terkait “Firli Bahuri pimpinan KPK”.
Sebagian besar warganet yang memberikan respons berlokasi di DKI Jakarta (310 akun), Jawa Barat (77 akun), Jawa Tengah (49 akun), Jawa Timur (41 akun), Bali (21 akun).
Berbeda dengan yang terjadi di media online dan media cetak, warganet justru lebih banyak menyuarakan sentimen negatif terkait isu ini. Di mana persentase sentimen negatif mencapai 43,7% sedangkan sentimen positif hanya 29,7%.
Warganet yang menyuarakan sentimen negatif menilai, Firli Bahuri tidak bisa memimpin KPK. Firli Bahuri juga dinilai banyak kontroversi. Hal itu mengindikasikan besarnya kekhawatiran warganet terhadap masa depan KPK ketika Irjen Firli menjabat sebagai Ketua KPK.
Akun paling aktif yang berinteraksi pada query “Firli Bahuri sebagai Pimpinan KPK” adalah akun @NisaKurnia20, selanjutnya dengan followers terbanyak terdapat pada akun @detikcom dan yang terakhir perolehan tweets terbanyak terdapat pada akun @antara_kabar.