Teror pembakaran kendaraan di Jawa tengah yang dilakukan orang tak dikenal, sudah mencapai 28 kejadian. Aparat kepolisian terus melakukan upaya untuk mengungkap kasus ini, meski belum mendapat titik terang.
Jika sebelumnya teror hanya terjadi di wilayah Semarang Kota, Kabupaten Semarang, dan Kendal, kali ini teror juga terjadi di Kabupaten Grobogan. Dengan demikian sampai saat ini teror pembakaran kendaraan tersebut telah meluas ke empat wilayah di Jawa Tengah.
"Jumlah kejadian sampai saat ini sudah 28 kasus. Terakhir terjadi di Grobogan," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agus Triatmaja kepada reporter Alinea, Jumat (8/2).
Agus mengungkapkan, teror pembakaran kendaraan di Grobogan mengakibatkan satu buah mobil terbakar. Mobil dibakar oleh pelaku yang sampai saat ini masih belum diketahui, saat berada dalam kondisi terparkir.
Aparat kepolisian masih terus berupaya melakukan pengejaran terhadap pelaku. Namun hingga saat ini, tim khusus yang telah dibentuk untuk menangani kasus ini pun, belum mendapat titik terang pelaku teror yang menyasar secara acak korbannya.
"Minimnya saksi dan barang bukti, serta pelaku yang sudah mempersiapkan dengan matang, menjadi tantangan untuk mengungkapnya," kata Agus.
Polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap rekaman dua CCTV, yang berada di lokasi kejadian di wilayah Semarang Kota. Sayangnya, kedua CCTV tersebut juga tidak memberikan petunjuk yang berarti bagi kepolisian.
"Sudah dilakukan pengecekan dari dua CCTV. Hasilnya resolusi rendah, gambar kurang jelas. Jadi belum bisa diidentifikasi pelakunya," ucapnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah menginstruksikan kepala daerah di 35 kabupaten/kota di wilayahnya untuk waspada dan mengantisipasi teror serupa. Masyarakat juga diimbau agar tetap tenang, karena aparat kepolisian dan TNI, serta instansi terkait, telah bergerak sesuai tugas dan kewenangan masing-masing dalam merespons kejadian ini.
Menurutnya, masyarakat harus membangun kesadaran untuk mengamankan lingkungan masing-masing. Ganjar enggan berspekulasi tentang kemungkinan teror ini memiliki latar belakang politik.
"Saya telah perintahkan semua bupati/wali kota untuk mengamankan daerah masing-masing, hidupkan lagi poskamling, pasang CCTV dan portal-portal untuk menghalangi pelaku melakukan terornya," kata Ganjar usai menggelar pertemuan dengan Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi di Puri Gedeh, Kamis (7/2) malam.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk mengungkap kasus ini. Di antaranya dengan membentuk tim khusus yang beranggotakan Polda Jateng, polres-polres, TNI, dan tim dari Mabes Polri.
"Kami sudah melakukan razia-razia di jalanan, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penguatan tim. Total ada 1.200 personel yang kami terjunkan khusus untuk mengungkap kasus ini," ujarnya.