close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani. Foto: dpr.go.id/Oji/Man
icon caption
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani. Foto: dpr.go.id/Oji/Man
Nasional
Rabu, 22 Juni 2022 19:39

Politikus Golkar nilai rencana Jokowi temui Presiden Ukraina dan Rusia tepat

Rencana Presiden Jokowi mengunjungi Kiev, Ukraina, dan Moskow, Rusia setelah menghadiri KTT G7 di Jerman .
swipe

Anggota Komisi I DPR Christina Aryani menilai, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berencana menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin sudah tepat. Menurutnya, kunjungan Jokowi yang rencananya dilakukan setelah menghadiri KTT G7 di Jerman pada 26-27 Juni tersebut, memperlihatkan peran Indonesia semakin nyata dalam mengusahakan perdamaian.

"Rencana presiden tersebut merupakan langkah tepat, karena Indonesia bisa punya kontribusi semakin jelas dalam konflik Rusia dan Ukraina yang kita ketahui bersama dampaknya sekarang makin kompleks," ujar Christina kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/6).

Christina menyebut, sikap aktif Presiden Jokowi ini membuktikan Indonesia tidak hanya diam tetapi sebaliknya memiliki keberanian mengambil sikap. Apalagi, kata Christina, Presiden Jokowi merupakan pimpinan negara pertama di Asia yang melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina.

"Situasi perang Rusia dan Ukraina kita pahami sangat kompleks. Banyak negara mungkin ragu mengambil langkah tetapi Indonesia berani melakukan ini dengan tentunya pertimbangan utama kemanusiaan, sehingga sudah sewajarnya kita apresiasi dan harus didukung," ucap politikus Partai Golkar ini.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan rencana Presiden Jokowi mengunjungi Kiev, Ukraina, dan Moskow, Rusia. Kunjungan Jokowi itu dilakukan setelah menghadiri KTT G7 di Jerman pada 26-27 Juni.

Jokowi direncanaan melakukan pertemuan secara langsung dengan kedua pimpinan negara.

"Dalam kunjungan ke Kiev dan Moskow, tentunya Bapak Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Zelensky dan Presiden Putin," kata Retno.

Menurut Retno, Jokowi ingin berkontribusi di tengah masalah yang sangat rumit akibat perang Rusia dan Ukraina. Diakui Retno, meskipun situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai Presiden G20 dan salah satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam.

Setelah dari Ukraina dan Rusia, Jokowi akan melanjutkan kunjungan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dalam kunjungan itu, Jokowi akan menindaklanjuti kerja sama di bidang ekonomi.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan