Kapolri Jenderal Sigit Prabowo menyebut, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah memiliki kampus baru. Di mana, Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) resmi telah berubah menjadi Universitas Kepolisian Indonesia.
Sigit mengatakan, ada beberapa prodi yang diharapkan masuk dalam persiapannya tidak hanya untuk kepolisian namun juga masyarakat umum.
"Saya juga mengucapkan terima kasih juga kepada Kalemdiklat dan Ketua STIK beserta guru besar dan dosen dalam kurun waktu beberapa lama ini telah mendapatkan surat rekomendasi dari Kemendikbud untuk membentuk atau mengembangkan STIK menjadi Universitas Kepolisian Indonesia," katanya di STIK, Rabu (21/6).
Dalam mengejar pencapaian, setiap anggota diharapkan tetap menjaga etika tidak hanya teknis kepolisian. Sebab, bila etika tidak dijaga maka risiko dapat terjadi.
Apalagi, masyarakat menghadapi situasi perkembangan situasi yang dinamakan juggernaut eternity. Kondisi ini menunjukan teknologi informasi berkembang sangat pesat sehingga di satu sisi ini memunculkan kemudahan namun di sisi lain menunculkan kejahatan jenis baru.
Di sisi lain dengan perkembangan teknologi, media sosial, masyarakat dan polisi memasuki zaman yang dinamakan citizen journalism. Pada kondisi ini, menunjukan sikap masyarakat yang dapat mengunggah situasi di lapangan menjadi berita.
"Karena perkembangan media sosial, dan ini bisa terjadi di mana-mana," ujar Sigit.
Sehingga, polisi harus berlomba dalam melakukan perbuatan baik dengan prestasi yang ada. Terlebih, tidak ada lagi ruang ataupun tempat untuk bersembunyi.
"Oleh karena itu kewajiban kalian setiap hari adalah mengikuti perkembangan medsos, perkembangan yang ada," ucapnya.