close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Politikus Partai Demokra Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)/Dokumentasi DPR.
icon caption
Politikus Partai Demokra Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)/Dokumentasi DPR.
Nasional
Jumat, 09 Juli 2021 09:59

Respons Ibas, politikus ajak publik berpikir optimistis hadapi pandemi

Dibutuhkan saat ini adalah bergandengan tangan, saling dukung, bergotong royong mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi.
swipe

Kasus harian positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Dalam kondisi seperti ini, tokoh publik seharusnya menyebarkan pesan-pesan optimistis.

"Di tengah situasi krisis tidak ada gunanya menyebarkan mimpi buruk, menjadi negara gagal. Cara pikir pesimis justru membuat masyarakat semakin terpuruk," kata Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid kepada wartawan, Kamis (8/7).

Jazilul merespons pernyataan politikus Partai Demokrat yang menyebut Indonesia terancam menjadi failed nation kalau pemerintah gagal menangani pandemi. Menurut Jazilul, yang dibutuhkan saat ini adalah bergandengan tangan, saling dukung, bergotong royong mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi.

"Lebih baik kita menebar semangat optimis, bergandengan tangan agar dapat bangkit mengatasi keadaan. Kami berharap semua pihak disiplin mematuhi protokol kesehatan. Jangan saling menyalahkan," ujar Jazilul.

Hal senada dikatakan anggota DPR Ace Hasan Syadzily. Dia  menilai, sekarang saatnya bersatu melawan musuh, yaitu Covid-19. Ace menambahkan, musuh yang dihadapi saat ini tidak terlihat, namun bisa menular kepada siapapun dan dapat melumpuhkan negara manapun. 

Dia menyampaikan, Covid-19 merupakan masalah semua negara. Kamis, 8 Juli, kasus Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 38.391 sehingga total kasus menjadi 2.417.788. Angka kematian mencapai 63.760. Di sisi lain, pemerintah terus berusaha menekan kenaikan kasus Covid-19, antara lain melalui kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali hingga 20 Juli. Program vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kelompok terus berjalan.

Melihat angka-angka itu, menurut Ace, akan lebih bijak kalau semua kalangan bekerja, berkontribusi dalam penanganan krisis akibat Covid-19. Ada banyak orang yang membutuhkan bantuan. 

"Tidak tepat rasanya kita bicara failed nation di saat semua pihak sedang berjibaku, bekerja keras. Korban terpapar Covid-19 sedang bertahan hidup, baik yang dirawat di fasilitas layanan kesehatan maupun isolasi mandiri," kata Ace.

Ace menjelaskan, pemerintah sedang berusaha untuk terus menerus melakukan program vaksinasi. "Vaksinnya pun bukan hanya satu jenis saja, tetapi juga vaksin jenis lainnya. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan kekebalan komunitas," ujar Ace.

Sementara itu, anggota DPR Luqman Hakim menilai, kekhawatiran Ibas berlebihan. "Saya sama sekali tidak melihat tanda-tanda Indonesia sedang mengarah ke negara gagal. Bahwa dalam penanganan pandemi Covid-19 ada kekurangan di sana-sini, itu masih wajar," kata Luqman.

Sedangkan, anggota Komisi III DPR, Arteria Dahlan menilai, harus ada kebersamaan dan kerja kolektif antara pemerintah dengan rakyat untuk satu padu dan satu cara pandang menangani pandemi Covid-19. "Pastinya pemerintah saat ini telah bekerja sangat baik dan semaksimal mungkin, terus berbenah menuju kesempurnaan pelayanan," kata Arteria.

img
Achmad Rizki
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan