Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat ribuan bencana terjadi di Indonesia sepanjang 2019, dari Januari hingga November. Bencana yang terjadi meliputi banjir, tanah longsor, puting beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, gelombang pasang, letusan gunung api, gempa bumi, gempa bumi dan tsunami, serta tsunami.
"Telah terjadi 3.383 kejadian bencana sampai akhir November 2019 ini, di mana 98% nya merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan puting beliung," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (29/11).
Menurutnya, puting beliung menjadi bencana yang paling sering terjadi, dengan jumlah kejadian mencapai 1.127 kali. Selanjutnya adalah kebakaran hutan dan lahan sebanyak 726 kali, dan banjir sebanyak 693 kali.
Dari total bencana yang terjadi, 462 orang meninggal dan 107 orang hilang. Selain itu, bencana menyebabkan 3.340 orang luka-luka, dan 5.969.364 orang lainnya harus mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.
Agus menyampaikan, peristiwa bencana pada tahun ini juga telah meluluhlantakkan sejumlah fasilitas umum.
"Ada 68.592 unit rumah rusak, dengan kategori 15.145 rusak berat, 13.951 rusak sedang dan 9.496 rusak ringan. Selain itu, ada 1.082 fasilitas pendidikan rusak, 650 fasilitas peribadatan rusak, 207 fasilitas kesehatan rusak, 258 unit kantor rusak, dan 409 jembatan rusak," katanya memaparkan.
Berdasarkan sebarannya, Agus melanjutkan, Jawa Tengah menjadi provinsi yang paling banyak mengalami bencana. Hingga November 2019, terjadi 802 bencana di provinsi itu.
"Lima provinsi dengan jumlah kejadian bencana terbanyak terdiri dari Jawa Tengah sebanyak 802 kali, Jawa Barat 644 kejadian, Jawa Timur 523 kejadian, Aceh 166 kejadian, dan Sulawesi Selatan 158 kejadian," ujarnya.