Gubernur Jawa Barat Muhammad Ridwan Kamil akan menggunakan APBD tahun 2019 senilai Rp37 triliun untuk delapan program prioritas.
Pada 2019, pendapatan daerah diproyeksi mencapai Rp34,88 triliun. Sedangkan, belaja daerah diperkirakan mencapai Rp37,05 triliun.
"Belanja daerah 2019 ini diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan akuntabel, proporsional, efisien dan efektif," kata Gubernur Emil di Bandung, Kamis (22/11).
Kedelapan program prioritas pembangunan tersebut adalah penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, pemanfaatan modal alam untuk pemantapan ketahanan pangan dan mendorong bisnis pertanian berkelanjutan, peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pengembangan industri dan pariwisata.
Kemudian peningkatan interkoneksi pusat-pusat pertumbuhan dan infrastruktur, peningkatan akses dan kualitas pendidikan rintisan wajib belajar 12 tahun, kesehatan dan pelayanan dasar perumahan/ permukiman, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Lalu peningkatan modal sosial masyarakat untuk peningkatan daya saing dan penguatan reformasi dan birokrasi.
Sedangkan untuk pembiayaan pada APBD 2019, lanjut Emil, terdapat sisa lebih perhitungan anggaran daerah tahun sebelumnya atau Silpa sebesar Rp2,25 triliun. Pemprov Jabar juga memberikan penyertaan modal sebesar Rp76,8 miliar kepada Bank BJB.
Gubernur Emil berharap Rancangan APBD TA 2019 tersebut ditetapkan oleh DPRD dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan selesai dengan jadwal yang sudah ditetapkan," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya menyampaikan arah kebijakan anggaran tahun 2019 yang terdiri atas kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan, di hadapan anggota dewan pada rapat paripurna di Kantor DPRD Jabar, Rabu (21/11).
Disampaikannya, perkiraan pendapatan daerah tahun 2019 sebesar Rp34,882 triliun lebih dan terjadi kenaikan sebesar Rp2,921 triliun lebih atau naik 9,14% dibandingkan dengan target pada APBD murni 2018 sebesar Rp31,961 triliun lebih.
Pendapatan daerah tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperkirakan sebesar Rp19,765 triliun, naik 12,40% dibandingkan target pada APBD murni 2018 sebesar Rp17,584 triliun.
Sumber pendapatan yang kedua berasal dari dana perimbangan yang diperkirakan sebesar Rp15,052 triliun, naik 4,92% dibandingkan target pada APBD murni 2018 sebesar Rp14,345 triliun.
Kemudian dari lain-lain pendapatan yang sah diperkirakan sebesar Rp64,623 miliar, naik 107,67% dibandingkan target pada APBD murni 2018 sebesar Rp31,118 miliar.
"Untuk belanja daerah tahun anggaran 2019 diperkirakan sebesar Rp37,055 triliun, meningkat sebesar Rp3,094 triliun atau naik 9,11% dibandingkan pada APBD murni 2018 sebesar Rp33,961 triliun," ucap Emil.