close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Warga mengamati buih busa limbah pabrik di aliran Sungai Citarum, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (20/9/2017). Foto Antara/M. Agung Rajasa
icon caption
Warga mengamati buih busa limbah pabrik di aliran Sungai Citarum, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (20/9/2017). Foto Antara/M. Agung Rajasa
Nasional
Jumat, 19 Juni 2020 11:42

Ridwan Kamil: Kualitas Sungai Citarum membaik

Citarum merupakan sungai terpanjang di "Bumi Pasundan".
swipe

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengklaim, kualitas air Sungai Citarum membaik karena tingkat pencemarannya menurun. 

"Sudah melebihi dari target awal 2020, adalah cemar sedang. Tapi per hari ini (Kamis, 18/6), sudah cemar ringan di angka 40,67," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Kota Bandung.

Citarum merupakan sungai terpanjang di "Bumi Pasundan" dengan aliran hingga 300 kilometer (km). Melintasi Bandung, Bandung Barat, Kota Bandung, Cianjur, Purwakarta, Karawang, sampai Bekasi.

Menurutnya, membaiknya kualitas air Sungai Citarum lantaran Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum tegas dalam menangani limbah industri. Terdapat 43 industri melanggar regulasi dan tengah menjalani proses hukum. 

"Kejaksaan melaporkan, tujuh perusahaan sudah inkrah dan dihukum denda Rp100 juta sampai Rp1 miliar. Kemudian, satu (industri) banding dan delapan masih sidang," paparnya, mengutip situs web Pemprov Jabar.

Meski demikian, ungkap Emil, sapaannya, limbah domestik statis. Karenanya, Satgas Citarum Harum membangun pengolahan sampah, seperti insinerator mini. 

Dirinya melanjutkan, Pemprov Jabar telah menanam 1,8 juta pohon di sekitar 1.100 hektare Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Beberapa swasta berkomitmen akan menanam sekitar 10 juta pohon dalam lima tahun. 

Upaya lainnya, membuat sedimentasi mencapai 2 juta kubik. Juga menyiapkan 17 lokasi untuk pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS) terpadu, sedangkan 60 titik lainnya masih menunggu arahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Dulu janji Pak Menteri PUPR, adalah mengizinkan sempadan untuk bisa dibangunkan IPAL (instalasi pengolahan air limbah) dan oxbow (danau tapal kuda)," paparnya.

"Kami kami di lapangan mau menentukan titiknya kalau sudah ada surat izin dari Menteri PUPR. Kami akan pilih lokasi terbaik," sambung bekas Wali Kota Bandung itu.

Di sisi lain, anggaran penanganan Citarum pada 2020 direalokasi untuk penanganan coronavirus baru (Covid-19). Mulanya dialokasikan Rp1,8 triliun. 

"Anggaran yang ada itu tinggal 14% dari total awal Rp5,3 triliun. Jadi, bisa dibayangkan tanpa anggaran, kami tidak bisa mengejar 100% target yang multidimensi," tuturnya.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan