Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berkeliling dengan sepede motor untuk menyaksikan dari dekat kawasan terdampak bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (10/03). Dalam kunjungan tersebut, dirinya juga memastikan jenis bantuan yang tepat yang dibutuhkan masyarakat.
"Saya ingin memastikan pengungsi terpenuhi kebutuhannya selama berada di pengungsian. Saya juga mengecek pengiriman logistik telah didistribusikan dengan lancar dan langsung dapat dirasakan oleh masyarakat," kata Mensos di lokasi bencana, dikutip dari keterangannya, Sabtu (11/3).
Mensos tiba bersama dengan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Kemensos bergerak cepat sejak bencana terjadi melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana). Bersama unsur-unsur penanganan bencana lainnya, Tagana mendata korban, mengevakuasi warga terdampak ke lokasi aman, dan membantu menyalurkan bantuan.
Dalam kesempatan itu, Risma menyapa para pengungsi di posko keamanan Desa Payak dan posko keamanan SMAN 1 Serasan Timur. Sambil membagikan bantuan kepada korban, Risma juga berdialog dengan keluarga korban, dan menanyakan keinginan dari korban longsor.
Berbagai keinginan disampaikan warga di antaranya fasilitas air bersih, fasilitas penampungan dan juga keinginan mendapatkan rumah tinggal bagi korban yang rumahnya hancur tertimbun longsor.
"Bapak dan ibu tidak perlu khawatir, dalam bantuan sudah disiapkan tenda, nanti tenda dipasang di lokasi posko, jadi bisa dipergunakan untuk evakuasi para pengungsi juga," ujar Risma.
Pada kesempatan itu Risma juga menyerahkan bantuan makanan siap saji dan paket kebutuhan anak - anak di Posko pengungsian. Ia mengimbau warga tetap berada di SDN 003 Payak di malam hari, untuk meminimalisasi hal- hal yang tidak diinginkan.
Selanjutnya ia mengunjungi warga Desa Payak di Kecamatan Serasan Timur. Akses ke Desa Payak diketahui terputus sejak Senin (6/3) akibat jalan utama penghubung ke wilayah lainnya, tertutup lonsor.
Lalu kunjungan Risma dilanjutkan ke Pos Lintas Batas Nagara (PLBN) Serasan. Selain mengecek kesiapan dan kecukupan bantuan, Risma juga mengecek operasional dapur umum di PLBN. Pada kunjungan ini, ia menyampaikan langkah-langkah mengurangi resiko bencana, dan menugaskan staf untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga Serasan. Kemensos akan mengedukasi dan meningkatkan kemampuan kolektif warga dalam menghadapi bencana.
“Kami akan mengajari tentang mitigasi dan memberikan pelatihan agar tidak ada korban jiwa lagi, serta kita juga akan membuat lumbung sosial di sini,” tutur Risma.
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di lokasi rawan bencana, Kemensos mendirikan Kampung Siaga Bencana (KSB). KSB merupakan upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana yang berbasis masyarakat. KSB merupakan upaya menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh, dengan partisipasi dan kemitraan publik serta swasta.
Lumbung sosial merupakan titik pengumpulan stok cadangan bagi warga terdampak bencana. Lumbung sosial berada di lokasi yang terdekat di kawasan rawan bencana. Lumbung sosial berisi berbagai macam barang kebutuhan hidup seperti bahan makanan, pakaian, pempers, genset, selimut, tenda, pemurni air, dan panel Surya dan sebagainya. Material lumbung sosial disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal. Dengan lumbung sosial, warga yang tinggal di kawasan rawan bencana tetap mendapatkan dukungan kebutuhan hidup meskipun akses lokasi tinggalnya terputus.
Sebagai informasi, Kemensos telah menyalurkan bantuan untuk korban bencana longsor di Pulau Serasan secara bergelombang. Bantuan logistik golombang pertama masuk melalui Pelabuhan Natuna pada 7 Maret 2023 dengan KRI Bontang 907. Bantuan meliputi kasur 50 paket, makanan anak 64 paket, makanan siap saji 110 paket, selimut 80 lembar, sandang dewasa 20 paket, tenda gulung: 20 paket, dan family kit: 30 paket. Bantuan lainnya adalah kids ware: 30 paket, matras: 50 paket, tenda keluarga: 10 unit, sandang bayi: 50 paket, dan natura. Niilai bantuan tahap pertama sebesar Rp 458.296.276.
Gelombang bantuan kedua, bantuan logistik Kemensos dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada tanggal 8 Maret dengan KM Bukit Raya. Jenis bantuan adalah makanan siap saji 1.000 paket, makanan anak: 1.000 paket lauk pauk siap saji 700 paket, bumbu siap saji nasi goreng: 60 paket, kids ware 100 paket, selimut: 200 lembar, kasur 100 lembar, sandang bayi 100 paket, sandang dewasa: 200 paket, tenda gulung 100 lembar, tenda serbaguna: 5 unit, dan enset postable: 2 unit. Nilai bantuan sebesar Rp 478.570.000.
Kemensos juga mengalokasikan santunan untuk 17 korban meninggal (@Rp 15.000.000) kepada ahli waris dengan nilai keseluruhan Rp 255.000.000. Hingga Jumat (10/03), total nilai bantuan Kemensos sebesar Rp 1.140.681.896.
Untuk mencukupi kebutuhan makan pengungsi, Kemensos membantu memasok bahan baku (natura) untuk 4 dapur umum (DU). Yakni DU, SMAN 1 Serasan yang memproduksi 846 bungkus/hari; DU Pos Lintas Batas Negara dengan produksi 1.905 bungkus/hari (kebutuhan makan mengungsi), dan 1.000 bungkus/hari (relawan). Kemudian satu lagi DU Pelimpa Laut sebesar 1.500 bungkus/hari.
Untuk mengatasi gangguan psikologis, Kemensos juga menurunkan petugas Layanan Dukungan Psikososial (LDP) sebanyak 5 orang.