Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut makam Presiden Sukarno belum pernah mendapat perawatan dan perbaikan sejak pertama kali diresmikan pada 1979. Oleh karena itu, pihaknya akan membantu pemerintah daerah (pemda) Blitar untuk merawat area makam Proklamator tersebut.
“Sejak diresmikan tahun 1979, makam Bung Karno belum pernah mendapatkan perawatan dan pemeliharaan. Karena itu kita di Kemensos yang mempunyai kaitan dalam kepahlawanan melakukan perawatan bersama Pemda setempat," ujar Risma via Youtube Kemensos RI, Sabtu (23/10).
Politikus PDI Perjuangan itu berziarah ke Makam Sukarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Blitar pada Sabtu (23/10/21). Setelah berziarah, Risma meninjau sejumlah fasitilitas di sekeliling makam tersebut. Ia menyuruh kepada pengelola makam untuk menambah penerangan dan menambah lampu di beberapa pohon dan beberapa titik lain.
Selain itu, lantai pelru digosok agar tampak lebih mengkilap. “Juga mungkin ada penataan, penambahan lampu, dan pembenahan taman,” tutur Risma.
Menurut Risma, pemugaran makam ini juga menjadi tanggung jawab Kemensos karena instansinya juga mengurusi masalah kepahlawanan. Ia juga ingin pantau makam yang lokasinya di luar Jakarta. Menurutnya, pemerintah selama ini hanya berfokus pada Taman Makam Pahlawan Kalibata. Risma juga mengkliam bahwa dirinya juga sudah merapihkan Kalibata. Menurutnya, Kalibata menjadi lebih terang saat malam hari.
Risma berada di Kota Blitar selama dua hari. Ia sempat bertemu dengan rekan sesama politikus PDI Perjuangan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Pantesan kok rame. Tibake ono njenengan nang kene (ternyata ada Anda di sini)," kata Ganjar kepada Risma, Minggu (24/10).
"Rame opo, aku wes rong dino nang kene (ramai apanya, saya sudah dua hari di sini)," jawab Risma.
Sebelum berziarah ke makam Bung Karno, Risma juga sudah menyambangi makam Bung Hatta di Tanah Kusir, dan Makam Tjut Njak Dhien di Sumedang, Jawa Barat.