close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Rocky Gerung.  Antara Foto
icon caption
Rocky Gerung. Antara Foto
Nasional
Jumat, 04 Agustus 2023 16:49

Rocky Gerung mengklaim sempat dicegat oleh kader PDIP

Rocky menyarankan, supaya kader PDIP mengajukan perubahan dalam undang-undang.
swipe

Rocky Gerung mengaku mengalami berbagai persekusi dalam satu pekan ini oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan setelah pernyataannya "bajingan tolol" yang dinilai menghina pribadi Presiden Joko Widodo. Persekusi di antaranya ia terima kala hendak memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa.

Rocky mengatakan, ketika pro-kontra beredar, ia menjalani kunjungan di berbagai kampus untuk bertemu dengan para mahasiswa. Namun, dirinya kemudian dicegah untuk masuk ke lingkungan akademisi tersebut.

“Yang menggemparkan kemarin di Jogja. Saya dihalangi tuh bertemu dengan kurang lebih 1500-2000 mahasiswa. Di situ justru itu dihalangi oleh PDIP,” kata Rocky kepada wartawan, Jumat (4/8).

Rocky menyampaikan, tidak seharusnya petugas partai bersikap seperti itu. Sebagai akademikus dan mengunjungi akademisi lain adalah hal yang lumrah.

Rocky menyarankan, bila para kader partai ingin berbuat hal seperti itu, maka seharusnya bertindak seperti anggota partai. Yakni dengan mengajukan perubahan dalam undang-undang.

Perubahan yang dimaksud, supaya ada larangan untuk mengunjungi para akademisi seperti yang dilakukannya. Ia pun masih menyayangkan sikap para kader tersebut.

Rocky merasa heran diperlakukan seperti itu karena ia telah berkiprah cukup lama di sekolah sang pimpinan PDIP, Megawati Soekarnoputri. Ia hadir untuk memberikan pembelajaran terkait pikiran bangsa, namun kini malah dicegah oleh anak buah Megawati sendiri.

“Saya rasa buat apa halangi saya. Toh kalian partai bisa mengubah undang-undang, silahkan ubah undang-undang di DPR. Bahwa intelektual, akademis, kritik sosial, tidak boleh ketemu mahasiswa itu,” ujarnya.

Dua hari lalu, Tim Hukum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), melaporkan Rocky Gerung ke Mabes Polri atas dugaan fitnah terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kuasa Hukum PDIP Johannes Lumban Tobing mengatakan, Rocky Gerung melontarkannya saat berada dalam acara dengan para buruh di Bekasi. Setidaknya, ada tiga poin yang menjadi fitnah saat acara tersebut.

“Kami menduga ada fitnah yang dilakukan oleh saudara Rocky Gerung,” kata Johannes di Mabes Polri, Rabu (2/8).

Poin pertama soal Jokowi berupaya menunda Pemilu 2024 karena Jokowi tidak pernah peduli kepada buruh. Kedua, jika pemilu ini terhalang oleh ambisi presiden, ada dugaan pergerakan masyarakat mulai dari 10 Agustus 2023. 

Ketiga, soal ambisi Jokowi untuk mempertahankan legacy. Jokowi pergi ke Cina dengan menawarkan IKN (Ibu Kota Negara).

“Jadi Bapak Presiden berkunjung ke sana ini kan dalam kewenangan dia dalam tugas negara,” ujarnya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan