close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 RS Polri soal identifikasi korban kebakaran Depo Plumpang: Prinsipnya kehati-hatian. Foto: Alinea.id/Gempita Surya
icon caption
RS Polri soal identifikasi korban kebakaran Depo Plumpang: Prinsipnya kehati-hatian. Foto: Alinea.id/Gempita Surya
Nasional
Sabtu, 04 Maret 2023 19:30

RS Polri soal identifikasi korban kebakaran Depo Plumpang: Prinsipnya kehati-hatian

Hingga saat ini telah terkumpul sebanyak 10 sampel DNA dari pihak keluarga korban.
swipe

Sebanyak 15 kantong jenazah korban kebakaran Depo Plumpang telah diserahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto Pusdokkes Polri (RS Polri Kramat Jati) untuk diidentifikasi. Dari 15 kantong jenazah, 9 di antaranya merupakan korban laki-laki, 5 korban perempuan, dan 1 kantong berisi body part atau bagian tubuh korban.

Saat ini, terdapat dua jenazah yang telah berhasil diidentifikasi. Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Hariyanto, mengungkapkan kendala yang dialami tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dalam mengetahui identitas korban.

"Kondisi korban meninggal ini sangat parah, sehingga dari ke-14 ini hanya bisa teridentifikasi 1 sidik jari. Barusan ditambah 1 lagi, sehingga ada 2 sidik jari (teridentifikasi)," kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/3).

Masih terdapat 12 jenazah lagi yang belum teridentifikasi. Hariyanto mengatakan, setidaknya butuh waktu sekitar lima hingga 14 hari sampai seluruh jenazah teridentifikasi.

Ia pun mengimbau agar masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya dalam peristiwa kebakaran Depo Plumpang tersebut, untuk dapat memberikan informasi ke posko DVI. Pasalnya, informasi tersebut dapat membantu tim mengidentifikasi korban melalui metode selain sidik jari, misalnya dengan menggunakan sampel DNA.

Ada pun hingga saat ini, telah terkumpul sebanyak 10 sampel DNA dari pihak keluarga korban. Hariyanto mengatakan, sampel tersebut akan dianalisis secara hati-hati untuk mencocokkan dengan jenazah korban dari peristiwa tersebut.

"Ini kan mencocokan ya, jadi kalau yang dicocokkan belum ketemu, ya belum bisa nyambung, belum bisa kita rilis. Kan prinsipnya adalah kehati-hatian, identifikasi ini memang luar biasa harus sesuai," tutur Hariyanto.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan ada tiga metode yang digunakan tim DVI Polri untuk mengidentifikasi korban. Ketiga metode tersebut yakni penelitian dengan menggunakan DNA, kemudian metode ontologi atau mengidentifikasi melalui gigi korban, dan metode identifikasi sidik jari.

Hasil pendalaman yang dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban kebakaran Depo Plumpang. Kedua identitas jenazah terungkap dari metode identifikasi sidik jari.

Kedua korban yang teridentifikasi yakni jenazah seorang pria bernama Fahrul Hidayatullah, berusia 28 tahun dengan alamat di Rawa Badak Selatan, Koja. Syahrul teridentifikasi dari sidik jari tengah kanan.

Kemudian, jenazah kedua yang teridentifikasi yakni Mohammad Bukhori, warga Rawa Badak Selatan, Koja berusia 40 tahun. Korban terindentifikasi dari sidik jari jempol kanan.

Dedi juga mengingatkan agar masyarakat dapat melaporkan apabila ada anggota keluarga yang hilang dalam peristiwa tersebut. Masyarakat dapat menghubungi posko DVI melalui hotline di nomor 0822-1388-5115 atau 0882-1468-3516.

"Sekali lagi yang merasa sampai hari ini keluarganya belum diketemukan bisa menghubungi hotline tim DVI, karena kita akan bantu semuanya," tutur Dedi, Sabtu (4/3).

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan