close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Medik RSCM dr. Sumariyono dan Kepala Departemen Forensik RSCM dr. Ade Firmansyah Sugiharto memberikan penjelasan soal penanganan korban luka akibat kerusuhan 22 Mei 2019. Alinea.id/Robertus Roni
icon caption
Direktur Medik RSCM dr. Sumariyono dan Kepala Departemen Forensik RSCM dr. Ade Firmansyah Sugiharto memberikan penjelasan soal penanganan korban luka akibat kerusuhan 22 Mei 2019. Alinea.id/Robertus Roni
Nasional
Kamis, 23 Mei 2019 18:56

RSCM rawat 47 korban kerusuhan Aksi 22 Mei

Korban yang ditangani RSCM mengalami luka tembakan dan kejang-kejang akibat gas air mata.
swipe

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta masih merawat 47 korban luka kerusuhan dalam Aksi 22 Mei. 

Dalam jumpa pers di RSCM, Kamis (23/5), Direktur Medik RSCM dr. Sumariyono mengatakan, tim rumah sakit masih berupaya menangani korban tembakan.

Dia memastikan kalau perawatan korban sesuai dengan standar pelayanan maksimal dari RSCM.

"Kasus-kasus tertentu sudah ada penanganan sesuai standar operasional prosedur (SOP)," ucap dr. Sumariyono. 

Kelima orang yang tengah dirawat mengalami luka tembak dan memar akibat benturan. Dr. Sumariyono menyebut, luka akibat tembakan petugas itu sebagian mengenai lengan, paha, juga pinggang para korban. 

Selain korban tembakan, dr. Sumariyono menyebut ada juga pasien yang mengalami kejang-kejang dan shock akibat gas air mata.

Sementara itu, satu orang korban meninggal pada 22 Mei dini hari lalu atas nama Farhan Syafero (30) yang berasal dari pasien rujukan RS Budi Kemuliaan. Pihak RSCM sudah melakukan pemeriksaan luar jenazah, namun bukan otopsi.

"Orang tua korban meninggal meminta untuk jenazah segera dibawa pulang. Jadi tidak sempat dilakukan otopsi. Akhirnya dibawa pulang dengan paksa," kata Kepala Departemen Forensik RSCM dr. Ade Firmansyah Sugiharto. 

img
Robertus Rony Setiawan
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan