Direktur Pengadaan Strategis II PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Djoko Raharjo Abumanan mengaku PLN tengah mempertimbangkan memotong bonus para pegawainya. Langkah tersebut diambil sebagai upaya menambal kerugian akibat pemadaman listrik masif di DKI Jakarta dan sejumlah provinsi di Jawa, beberapa hari lalu.
Jika direalisasikan, menurut Djoko, pemotongan bonus bakal berbasis key perfomance indicator (KPI) masing-masing pegawai PLN. Tiga hal yang bakal jadi bahan pertimbangan, yakni personal, jabatan, dan performa secara keseluruhan.
"Itu akan terkompensasi di situ. Akan terimbangi dengan pengeluaran biaya pegawai. Nah, biaya pegawai yang mana? Yaitu di key performance-nya. Kan PLN gajinya bukan gaji tetap, (tapi) tergantung performance. Jadi, bukan dipotong gaji tetap," ujar Djoko saat dihubungi Alinea.id, Selasa (6/8).
Namun demikian, Djoko mengaku, PLN masih menghitung besaran persentase bonus yang bakal dipotong. Yang jelas, lanjut dia, langkah tersebut tidak akan mengurangi penerimaan negara dari keuntungan PLN. "Ya, nantilah lihat insentif kesejahteraan," tuturnya.
Pelaksana tugas (PLN) Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, PLN bakal memberikan kompensasi kepada 21,9 juta pelanggan PLN yang terkena dampak dari pemadaman listrik. Total kompensasi diperkirakan mencapai Rp839 miliar.
"Jadi kalau di Permen (Peraturan Menteri ESDM) sudah ada aturannya. Bagi pelanggan subsidi, maka akan dikenakan diskon 20% dari biaya beban dan kemudian pelanggan nonsubsidi 35% dari biaya beban. Itu diperhitungkan sebagai pengurang pada tagihan periode pada bulan Agustus," ujar Sripeni di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8).
Agar peristiwa serupa tidak terulang lagi, Sripeni mengatakan, PLN menyusun beberapa program untuk meningkatkan keandalan pengamanan infrastruktur dan jaringan sistem kelistrikan PLN di Jawa-Bali. "Itu meliputi pembangkit transmisi dan gardu-gardu induk yang terkait dengan pelanggan," kata dia.
Lebih jauh, Sripeni memastikan, listrik telah kembali mengalir ke rumah-rumah warga dan ketersediaan listrik bagi pelanggan PLN di Jawa dan Bali terjamin. "Sekarang sudah normal. Sudah diperbaiki," tuturnya.