close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Penampakan massa di Mapolres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sebelum mengepung rumah Menko Polhukam Mahfud MD, Selasa (01/12)/Foto Rahmat.
icon caption
Penampakan massa di Mapolres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sebelum mengepung rumah Menko Polhukam Mahfud MD, Selasa (01/12)/Foto Rahmat.
Nasional
Rabu, 02 Desember 2020 06:46

Rumah Mahfud MD dikepung massa, FPI Madura sebut terjadi spontan

FPI Pamekasan tepis tudingan berada di balik demo rumah Mahfud MD.
swipe

Front Pembela Islam (FPI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, merespons ramainya pemberitaan soal pengepungan rumah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kelurahan Bugih, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (01/12).

FPI Pamekasan juga menepis tudingan bahwa pihaknya berada di balik demo di rumah Mahfud MD tersebut.

"Itu tidak benar," tegas Wakil Kepala Bidang Hisbah FPI Madura, Abdul Halim dihubungi Alinea.id, Selasa (1/12) malam.

Halim kemudian menyampaikan kronologi singkat hadirnya massa di rumah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu. Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi spontan dan berlangsung lima menit setelah massa melakukan audiensi di Mapolres Pamekasan.

"Kejadian itu bukan demo. Melainkan itu massa yang ikut audiensi ke Mapolres dengan damai dan setelah itu pulang dengan tertib. Tau-tau dengan spontanitas massa yang pulang tersebut setelah nyampai di depan rumah Pak Mahfud, ada yang turun. Itu pun menurut informasi hanya sekitar limat menit aja," lanjut Jubir FPI Pamekasan ini.

Ditanya soal elemen massa yang tergabung dalam aksi tersebut, Halim hanya menyebut, mereka berasal dari berbagai pesantren dan masyarat di Madura, sambil menautkan penyataan sikap umat Islam Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Info yang didapat Alinea.id memang menyebut massa tersebut sempat menyambangi Mapolres Pamekasan untuk menyampaikan aspirasinya. Kedatangan mereka kemudian direspons Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar.

Kapolres mengatakan, intinya massa tersebut datang menyampaikan pernyataan sikap terkait dengan pemeriksaan Habib Rizieq Shihab di Jakarta.

"Rekan-rekan umat Islam Pamekasan Madura, Jatim, memberikan pernyataan sikap. Intinya adalah memberikan aspirasi yang ada terkait dengan penanganan di Jakarta," kata Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar menjelaskan kedatangan mereka kepada wartawan.

Apip berharap tidak ada lagi kerumunan massa yang berpotensi melanggar protokol kesehatan.

"Setelah ini jangan sampai ada kumpulan-kumpulan dari massa, sehingga semuanya bisa mematuhi protokol kesehatan protokol Covid-19," bebernya.

Diketahui, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab sejatinya hendak diperiksa Polda Metro Jaya Selasa (1/12). Namun HRS tidak memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya.

Kuasa hukum Rizieq Shihab juga tidak memberikan penjelasan mengenai kesediaan atau pengunduran pemeriksan kliennya. Untuk itu, Polda Metro Jaya masih memberikan waktu untuk menunggu kehadiran yang bersangkutan.

"Kami layangkan panggilan kedua kepada MRS dan MHA pada Kamis (3/12). Mudah-mudahan yang bersangkutan hadir memenuhi panggilan," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (1/12).

Sebelumnya, Polri menyatakan akan melakukan penyelidikan atas penyelenggaraan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor, serta resepsi pernikahan anak Habib Rizieq Shihab.

Polri menduga adanya pelanggaran protokol kesehatan sesuai ketentuan Pasal 93 Undang-Undang Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Akhirnya, Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya menaikan status kasus tersebut ke penyidikan.

Saat ini, penyidik tengah memanggil saksi-saksi termasuk Habib Rizieq Shihab untuk mengumpulkan alat bukti penetapan tersangka.

img
Fathor Rasi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan