Jumlah pasien positif Covid-19 melonjak tajam menjelang berakhirnya masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua di kawasan Surabaya Raya, Jawa Timur.
Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jatim Kohar Hadi Santoso mengatakan, lonjakan kasus salah satunya dipicu maraknya tenaga kesehatan yang tertular virus ganas tersebut.
"Yang baru itu dari nakes (tenaga kesehatan) ada yang positif 20 orang. Sebanyak 12 di antaranya nakes, empat dokter, tiga spesialis," ujar Kohar kepada wartawan di Surabaya, Kamis (21/5).
Kohar tidak merinci rumah sakit mana yang jadi pusat penyebaran Covid-19. Namun demikian, ia memastikan Gugus Tugas Covid-19 Jatim bakal terus memantau potensi penyebaran Covid-19 terhadap tenaga-tenaga kesehatan.
Selain di rumah sakit, Kohar mengatakan, timmya juga tengah memantau sejumlah kelompok masyarakat yang bagu saja pulang dari luar negeri dan luar kota. "Mereka berpotensi jadi klaster baru," ujar dia.
Hingga hari ini, total ada tambahan 502 kasus baru positif Covid-19. Sebanyak 311 pasien baru disumbang Surabaya, diikuti Kabupaten Sidoarjo (57), Probolinggo, dan Gresik (27). Tambahan kasus juga tercatat di Malang, Mojokerto, Batu, Blitar, Magetan, dan sejumlah kota lainnya.
Dengan tambahan yang memecahkan rekor jumlah kasus harian itu, total sudah ada 2.998 kasus positif Covid-19 di Jatim. Provinsi itu berada di bawah DKI Jakarta yang mencatatkan sebanyak 6.301 kasus positif Covid-19.
Kohar mengatakan timnya mencatat ada 10 pasien yang dinyatakan sembuh setelah menjalani serangkaian tes. Dengan tambahan itu, total sudah ada 413 pasien sembuh di Jatim. "Pasien meninggal dunia bertambah 15 orang, sehingga totalnya saat ini 258 orang atau setara 8,77%," imbuhnya.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Joni Wahyuhadi mengatakan mayoritas pasien baru telah diketahui tempat tinggalnya. "Hari ini diumumkan sejumlah angka itu (502), kemudian telisik ulang sebanyak 451 kasus (diketahui domisilinya)," terangnya.