Salat Iduladha di Istiqlal, jangan bawa kendaraan pribadi!

Masyarakat yang hendak mengikuti salah Iduladha 1444 H/2023 M di Masjid Istiqlal, Jakarta, disarankan tidak membawa kendaraan pribadi karena keterbatasan kantong parkir. Salat Id dilaksanakan pada Kamis (29/6) sesuai keputusan pemerintah.

"Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, seperti commuterline, Transjakarta, atau kendaraan online. Sehingga, masyarakat tidak perlu repot mencari tempat parkir," ujar Wakil Ketua Bidang Penyelenggara Peribadatan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), Abu Hurairah, Rabu (28/6).

Beberapa petinggi negara, seperti Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan dan pejabat kementerian/lembaga Negara, dijadwalkan melaksanakan salat Id di Istiqlal. Demikian pula dengan para duta besar negara-negara sahabat.

Salat Id akan diimami Moh. Salim Gazali. Adapun yang akan menjadi khatib adalah Dosen UIN Syarif Hidayatullah sekaligus Katib Am Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Abdul Moqsith Ghazali.

Masyarakat dianjurkan hadir lebih awal agar mendapatkan posisi saf di depan. Kemudian,  melaksanakan salah Subuh terlebih dahulu secara berjemaah.

"Kami juga imbau kepada masyarakat untuk tidak meninggalkan sampahnya. Mari terus menjaga masjid agar senantiasa bersih, tidak kumuh," ucap Abu.

"Kami persilakan membawa alas salat. Namun, kemudian mohon agar alas salat tersebut dibawa kembali pulang. Begitu pula botol air mineral," sambungnya.

Masjid Istiqlal tidak beroperasi selama 24 jam pada malam takbir Iduladha. Masyarakat yang berasal dari luar kota disarankan mencari penginapan di sekitar lokasi.

"Masyarakat yang mau menunaikan salat Iduladha 1444 H di Masjid Istiqlal silakan berangkat lebih pagi atau menginap di tempat penginapan sekitar Istiqlal," tuturnya.

Agar tidak salah, masyarakat diharapkan mengetahui akses masuk Masjid Istiqlal saat salat Id. Gerbang 2 Al-Ghaffar (seberang Pertamina) diperuntukkan bagi pejalan kaki, Gerbang 3 Al-Aziz (seberang Kemenag/SMPN 04 Jakarta) untuk pejalan kaki dan parkir mobil/motor di rubanah, serta Gerbang 5 Al-Fattah (seberang Gereja Katedral) dan Gerbang 6 Al-Mukmin (seberang Tugu Adipura) diperuntukkan pejalan kaki.