Sebanyak tiga nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) asal Kendari, Sulawesi Tenggara mengadukan adanya pembobolan saldo rekening melalui ATM (skimming). Kepala BNI Sulawesi Tenggara, Muzakkir, memastikan pihaknya membuka pelayanan khusus bagi nasabah yang menjadi korban peristiwa tersebut.
"Saat ini kami ingin tahu berapa banyak sih yang komplain untuk hari ini, berapa nasabah yang merasa dirugikan karena saldo berkurang," kata Muzakkir seperti dikutip dari Antara, Sabtu (18/1).
Rencananya, pada Senin (20/1), BNI juga akan membuka konter tersendiri guna melayani para nasabah yang mengalami pombobolan saldo rekening. Muzakkir memastikan konter tersebut terpisah dengan nasabah umum.
Nantinya, akan ada sejumlah formulir pengaduan yang harus diisi. Kemudian, data-data identitas nasabah tersebut akan dicocokkan dengan kejadian hilangnya saldo.
"Karena terekam semua waktunya di situ, kapan terdebitnya, berapa jumlahnya," sambungnya.
Kendati meminta nasabah untuk tidak khawatir, Muzakkir mengimbau mereka agar tetap waspada saat melakukan transaksi terutama di ATM. Terkait uang nasabah, BNI akan mengganti itu.
"Untuk saat ini proses transaksi tetap berjalan. Kami sedang berkoordinasi dengan kantor pusat untuk hasil akhir apakah lanjut ke kepolisian apa tidak," tutupnya. (Ant)