close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi peluncuran Satelit Nusantara 2/Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi peluncuran Satelit Nusantara 2/Foto Pixabay.
Nasional
Jumat, 10 April 2020 17:25

Satelit Nusantara 2 gagal mengorbit dan jatuh ke laut, begini penjelasan Kominfo

Peluncuran Satelit Nusantara 2 mengalami kendala pada salah satu roket peluncur.
swipe

Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan alasan gagalnya peluncuran Satelit Nusantara 2 yang jatuh ke laut dan tak bisa diselamatkan.

Menurut Menteri Kominfo Johnny G. Plate, peluncuran satelit tersebut sudah sesuai jadwal dari Xichang Satellite Launch Center (XLSC), Xichang, Cina.

Namun, peluncuran Satelit Nusantara 2 mengalami beberapa kendala pada salah satu dari dua roket peluncur.

"Akibatnya, tahap ketiga sebelum beberapa menit memasuki orbit satelit tersebut kekurangan tenaga atau hilang dek, sehingga menyebabkan kegagalan mencapai orbit," kata Plate dalam siaran resminya, Jumat (10/4).

Satelit Nusantara 2 tersebut rencananya akan diletakkan pada slot orbit 113 derajat Bujur Timur yang merupakan hak Indonesia, untuk mengganti Satelit Palapa D yang akan berakhir masa operasinya.

Akibat kegagalan tersebut, lanjut Plate, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan operator-operator satelit untuk memastikan pelayanan penyiaran televisi dan radio  yang dilakukan Satelit Palapa D, agar tetap terjamin pemancarannya.

Sementara itu, Chief Brand Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena mengatakan, saat ini Satelit Palapa D masih beroperasi dengan normal.

Sehingga, bisa dikatakan belum ada dampak sama sekali dari kegagalan peluncuran Satelit Nusantara 2 tersebut.

"Namun karena satelit akan segera memasuki masa berakhir penggunaannya, untuk memastikan layanan yang diberikan Palapa D tetap berjalan dan tak mengalami gangguan, kami sudah melaksanakan rencana kesinambungan bisnis," tutur Bayu dalam kesempatan yang sama.

Rencana tersebut, kata Bayu, adalah dengan mencari satelit pengganti. Pihaknya akan terus memastikan layanan yang diberikan kepada pelanggan, khususnya pelanggan penyiaran dan telekomunikasi tidak mengalami gangguan.

Adapun Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso mengatakan, PSN tetap berkomitmen membangun satelit baru untuk mengisi slot orbit 113 derajat Bujur Timur.

"Saat ini, perusahaan sudah menganalisis dan memiliki sejumlah rancangan satelit yang sangat efektif dan hemat biaya dengan menggunakan teknologi terkini," ujar Adi.

Adapun keseluruhan satelit yang jatuh ke laut dan tak bisa digunakan tersebut menurut Adi telah diasuransikan secara penuh.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan