Satgas Antimafia Bola Mabes Polri masih menyelidiki dugaan keterlibatan bandar judi online dengan pengaturan skor dalam kompetisi sepak bola di Indonesia. Selain di tanah air, satgas juga menelusuri penyelenggara judi online di luar negeri.
Ketua Satgas Antimafia Bola Brigjen Hendro Pandowo mengatakan, belum ada kasus yang menunjukkan adanya keterlibatan judi online dengan pengaturan skor. Meski demikian, penyelidikan tetap dilakukan mengingat pengaturan skor tak bisa terlepas dari bandar judi.
"Kemungkinan pengaturan skor dari bandar judi, baik di luar negeri seperti Singapura, Malaysia dan di Indonesia sendiri," kata Hendro usai mengikuti rapat koordinasi dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI di Hotel Century, Jakarta, Kamis (21/2).
Dia memastikan akan melakukan tindak lanjut serius jika menemukan keterlibatan penyelenggara judi online dengan pengaturan skor di sepak bola tanah air. Menurutnya, polisi tidak hanya akan memproses tindak pidana utama jika ada temuan terhadap dugaan tersebut. Satgas Antimafia Bola juga akan mendalami kemungkinan terjadinya tindak pidana pencucian uang atau TPPU dalam kasus tersebut
“Mungkin saja sampai TPPU. Makanya kita antisipasi itu dan menyelidikinya,” ujarnya.
Penyelidikan terhadap dugaan keterlibatan pihak judi online dalam pengaturan skor di kompetisi sepak bola tanah air, dilakukan Satgas Antimafia Bola setelah berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto berharap, satgas berhasil membuktikan dugaan tersebut. Dia meyakini judi online memiliki pengaruh besar dalam pengaturan skor di Indonesia.
"Satgas diharapkan dapat mengungkap persekongkolan antara bandar judi dengan dunia sepak bola di Indonesia. Perlu diketahui perputaran judi di Liga 1 sebesar US$10 juta per pertandingan," kata Gatot.
Hari ini, Satgas Antimafia Bola melakukan rapat koordinasi dengan PSSI terkait penyelenggaraan kompetisi sepak bola Liga 1, yang dijadwalkan berlangsung pada 29 Februari sampai 31 Oktober 2020. Rapat tersebut untuk memastikan penyelenggaraan kompetisi kasta tertinggi sepak bola tanah air itu tidak diwarnai pengaturan skor, molornya jadwal, dan kericuhan antarsuporter.