Gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia berpeluang terjadi pada akhir 2021, tepatnya saat libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru). Pangkalnya, mobilisasi masyarakat meningkat sehingga memungkinkan terjadinya penularan.
Meski demikian, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 telah memiliki kunci mencegah terjadinya gelombang ketiga tersebut. Solusinya adalah kolaborasi antarlini, dari nasional hingga tingkat kelurahan.
"Setiap jenjang satgas memiliki peran penting menjalankan empat fungsi utama, yaitu pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pendukung/pendataan dalam penanggulangan Covid-19," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/12).
Berdasarkan temuan Satgas Penanganan Covid-19, setidaknya ada empat faktor yang memengaruhi potensi lonjakan kasus, yaitu kepatuhan protokol kesehatan (prokes), laju vaksinasi, tingkat mobilitas, dan kemunculan varian baru yang lebih menular.
Pemerintah, terangnya, telah mengaktifkan peran satgas di daerah, institusi, dan posko desa/kelurahan. Dia mengapresiasi upaya itu mengingat satgas daerah berperan sentral dalam melakukan langkah promotif dan preventif secara berkesinambungan.
"Kami juga terus mendorong pembentukan posko desa/kelurahan dan optimalisasi perannya dalam implementasi PPKM mikro. Namun, bukan berarti pelaksanaan PPKM menghilangkan peran
PPKM mikro yang sangat penting di level komunitas," urainya.
Di sisi lain, Sonny memaparkan skor kepatuhan penerapan prokes meningkat sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada 3 Juli. Sepanjang bulan itu, rerata skor kedisiplinan memakai masker 7,77 (skala 1-10) dan naik menjadi 7,85 (Agustus), 7,90 (September), dan 8,26 (Oktober).
"Sayangnya, selama bulan November ini terjadi penurunan skor di angka 7,86 atau setara dengan kondisi bulan Agustus lalu," ungkapnya.
Demikian halnya dengan skor menjaga jarak dan mencuci tangan. Menurut Sonny, kondisi ini harus diwaspadai dan semua pihak diminta berpartisipasi menjaganya jangan sampai turun terus.
Satgas Penanganan Covid-19 pun terus berupaya membangun strategi perubahan perilaku dan komunikasi risiko yang tepat di tengah tantangan kejenuhan di masyarakat. Tujuannya, mendongkrak kembali kepatuhan prokes 3M sembari mendukung program vaksinasi dan deteksi melalui pengetesan dan pelacakan.
"Pemerintah mengingatkan masyarakat agar terus menerus patuh, disiplin, dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan 3M. Ini harus menjadi perilaku sehari-hari bukan hanya saat terjadi lonjakan kasus," tuntasnya.