Satgas Madago Raya menyerahkan hasil renovasi rumah pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Ali Kalora, kepada sang istri di Desa Kalora, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Selasa (8/3). Renovasi rumah ini dilakukan sebagai bentuk mengakomodasi keluhan pihak keluarga.
Kapolda Sulteng yang juga Penanggung Jawab Kebijakan Operasi (PJKO) Madago Raya, Irjen Rudy Sufahriadi, mengatakan, rumah tersebut dapat dimanfaatkan keluarga yang ditinggalkan setelah direnovasi.
"Semoga tempat ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk anak-anak dan keluarga yang ditinggalkan,"katanya dalam keterangan.
Ali Kalora diketahui tewas dalam kontak senjata dengan Satgas Magado Raya di Desa Astina, Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, pada September 2021. Ali Kalora menjadi pimpinan tertinggi MIT sejak 2016.
Dalam kesempatan sama, Wakil Bupati Poso, Yasin Mangun, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan bedah rumah tersebut. Pernyataan senada diutarakan pihak keluarga Ali Kalora yang diwakili Masrudin A. Makaroma.
"Karena mungkin inilah hal-hal yang menyebabkan kita dapat bertemu di tempat ini," ucap Masrudin.
Sebelum terjadi kontak senjata, Satgas Madago Raya mendapatkan informasi intelijen tentang keberadaan Ali Kalora cs di wilayah Pegunungan Desa Astina, Torue. Satu tim Brimob dan Densus 88 Antiteror lalu diberangkatkan ke lokasi.
Setelah berhasil melumpuhkan Ali Kalora dan seorang pasukannya, Satgas Madago Raya menyita sejumlah barang bukti, seperti senjata api jenis M-16, baju bertuliskan HRS, dan perlengkapan lainnya.
Satgas Madago Raya pun terus mengejar anggota MIT yang tersisa. Diduga berjumlah empat orang dengan ketersediaan senjata minim.