Satgas Operasi Madago Raya menindak satu buronan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. Penindakan tegas dan terukur dilakukan dengan penembakan hingga sang buron meninggal dunia.
Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan, orang yang ditembak adalah Askar dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Askar sendiri dikenal dengan julukan Pak Guru.
"Pascapenindakan oleh personel Satgas Madago Raya, dilaporkan terduga DPO MIT Poso dalam kondisi meninggal dunia," kata Rudy dalam konferensi pers, Jumat (30/9).
Rudy mengungkapkan, sejak 2017 hingga 2021, Askar telah terlibat dalam 10 kasus pembunuhan warga sipil. Kasus itu terjadi di Kabupaten Poso, Sigi, dan Parigi Moutong.
Polisi juga mengamankan beberapa barang bukti, yakni tiga buah bom lontong, satu puick senjata revolver, dan sebuah ransel dengan sejumlah perlengkapan.
Rudy menyebut, pengejaran terhadap anggota MIT Poso yang tersisa terus dilakukan sejak Satgas Madago Raya melumpuhkan pimpinan MIT Poso Ali Kalora pada September 2021.
Pada tahun ini, Polda Sulteng kembali memperpanjang Operasi Madago Raya untuk memburu satu terduga teroris yang masuk daftar pencarian orang (DPO) di Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, dan Poso. Operasi Madago Raya Tahap II Tahun 2022 telah berakhir pada 30 Juni 2022 sesuai dengan Surat Telegram Kapolda Sulteng Nomor STR/189/VI/OPS.1.3/2022 tanggal 27 Juni 2022. Namun, operasi memburu sisa DPO terduga teroris dari kelompok MIT Poso diperpanjang sesuai dengan Surat Telegram Kapolda Sulteng Nomor STR/190/VI/OPS.1.3/2022.