Satgas Pangan Polri melakukan pengecekan harga bahan pangan di berbagai pasar. Hal itu untuk memantau ketersediaan dan harga bahan pangan mendekati Lebaran 2023.
Kasatgas Pangan Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, telur ayam ras mengalami kenaikan menjadi Rp30.100/kg dari harga Rp28.700/kg. Selain telur, daging sapi mengalami kenaikan tipis Rp137.700/kg dari RP137.300/kg.
“Terdapat beberapa fluktuatif harga bahan pokok dibandingkan dengan harga bulan lalu,” kata Whisnu dalam keterangan tertulis, Senin (10/4).
Whisnu menyebut, penurunan harga juga terjadi pada cabai rawit merah yang menjadi Rp48.400/kg, sementara pada bulan lalu senilai Rp66.000/kg. Pada bawang merah mengalami penurunan dari harga bulan lalu Rp37.300/kg dan saat ini Rp35.500/kg.
Penurunan pada harga kedelai sebesar 0,64% yakni menjadi Rp15.500/kg. Harga awalnya sebesar Rp15.600/kg.
Whisnu memastikan pasokan rantai distribusi bahan pokok lancar. Dia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan analisa dan evaluasi terkait bahan pokok.
"Sehingga apabila ditemukan kendala di lapangan dapat segera dipecahkan. Satgas Pangan polri baik pusat maupun daerah juga akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku jika ditemukan penyimpangan yang mengganggu ketersediaan pangan berdasarkan asas ultimum remedium tanpa mengganggu rantai pasok distribusi," ucapnya.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan salah satu upaya dalam pengawasan dan pengendalian terhadap bahan pokok. Selain itu, juga untuk mengantisipasi gangguan terhadap proses distribusi bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
"Berdasarkan arahan Bapak Kapolri, Satgas Pangan Polri agar betul-betul memperhatikan arahan dari Bapak Presiden untuk menekan angka inflasi khususnya kenaikan harga pangan dalam memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2023," ucap Whisnu.
Menindaklanjuti arahan tersebut, kata dia, Satgas Pangan Pusat dan daerah turun langsung melakukan operasi pasar secara rutin setiap harinya.
"Tujuannya mengetahui ketersediaan bahan pokok, fluktuatif harga dan kendala yang dihadapi pedagang serta pembeli," ujarnya.
Whisnu mengatakan, pihaknya telah memulai pengecekan sejak Jumat (7/4). Pihaknya melakukan pemantauan langsung ke sejumlah pasar di wilayah Jabodetabek. Sementara, satgas daerah melakukan kegiatan di wilayah hukum masing-masing.
Dari hasil pengecekan itu, dia mengatakan bahwa ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional mencukupi. Adapun yang menjadi atensi dalam kestabilan harga meliputi telur ayam ras, daging sapi, daging ayam ras, tepung terigu, minyak goreng, cabai, dan beras.
Whisnu mengungkapkan, penyebab perbedaan harga karena adanya level kualitas bahan pokok. Selain itu, perbedaan margin keuntungan antar pedagang juga turut menjadi penyebab lain.