Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan PMK Wiku Adisasmito, mengatakan, terjadi penurunan PMK yang signifikan hingga 622 kasus aktif per 10 November 2022. Itu berarti kasus aktif pada periode 11 September sampai 9 Oktober mengalami penurunan sebesar dua kali lipat.
Hal tersebut dari hasil penerapan lima strategi yang telah dilakukan dan tentunya penambahan kasus aktif PMK relatif mulai mengalami penurunan.
“Lima strategi yang dilakukan dalam menghadapi kasus PMK, berbagai pihak dari pemerintah, lembaga nonpemerintah dan masyarakat menerapkan vaksinasi, testing, pengobatan, biosecurity dan potong bersyarat,” kata Wiku dalam acara yang bertajuk “Perkembangan Penanganan PMK per 11 November 2022 di Indonesia” oleh BNPB Indonesia secara daring, Jumat (11/11).
Wiku menambahkan terjadinya penurunan kasus aktif diperkuat oleh penerbitan peraturan-peraturan yang mengatur tentang penanganan PMK. Baik yang dikeluarkan oleh Satgas PMK maupun yang dikeluarkan oleh kementerian atau lembaga lainnya.
Kendati begitu, Wiku mengimbau kewaspadaan penyebaran penyakit dan upaya penanganan PMK tidak mengendur.
“Hal ini didasari masih ada daerah yang masih hijau yang belum tertular PMK yang perlu kita lindungi bersama. Masih ada penambahan daerah tertular PMK, walaupun kasus PMK yang ditemukan relatif kecil. Serta, heard immunity sebagai tameng pelindung ternak masih belum tercapai di mayoritas daerah tertular PMK,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengingatkan Indonesia sebagai negara tempat penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi atau KTT G2O yang merupakan kebanggaan bagi semua.
Di tengah kondisi global yang tidak menentu, Indonesia berkomitmen penuh untuk dapat menyelenggarakan kegiatan KTT G20 sebaik-baiknya. Salah satunya dengan memastikan keamanan di Bali sebagai tempat penyelenggaraan acara tersebut dari PMK.
Wiku menjelaskan, Indonesia melakukan upaya yang dilakukan agar melancarkan acara KTT G20 dari PMK yakni, terus meningkatkan vaksinasi, surveilens dan pencatatan tindakan biosecurity. Upaya tersebut bekerja sama juga bersama dinas-dinas ditingkat provinsi maupun kabupaten kota, TNI, Polri, akademisi, pihak swasta, media, maupun bantuan dari luar negeri.
Untuk diketahui, terdapat posko PMK yang tersebar di Bali dan sekitarnya yakni, Pelabuhan Gilimanuk (Bali), Pelabuhan Padang Bai (Bali), Pelabuhan Benoa (Bali), Pelabuhan Ngurah Rai (Bali), Pelabuhan Lembar (NTB), Pelabuhan Ketapang (Jawa Timur).
Sementara berdasarkan data per 11 November, beberapa daerah masih dinyatakan sebagai zona merah PMK, yakni Riau, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
574.080 hewan ternak dinyatakan telah terjangkit PMK. Di mana 498.721 di antaranya sembuh, 52.635 ternak belum sembut, 9.980 ternak mati, dan 12.744 potong bersyarat.
Vaksinasi telah diberikan kepada 5.611.456 hewan ternak. Dengan perincian 4.791.639 sapi, 99.472 kerbau, 110.325 domba, 211.939 kambing, dan 298.088 babi