close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kapolda Sulteng Irjen Pol Syafril Nursal, didamping Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto, saat memberi keterangan kepada wartawan usai konfrensi pers akhir tahun 2019, di Mapolda Sulteng, di Palu, Selasa (31/12).Foto Antara/Sulapto Sali
icon caption
Kapolda Sulteng Irjen Pol Syafril Nursal, didamping Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto, saat memberi keterangan kepada wartawan usai konfrensi pers akhir tahun 2019, di Mapolda Sulteng, di Palu, Selasa (31/12).Foto Antara/Sulapto Sali
Nasional
Selasa, 31 Desember 2019 14:47

Satgas Tinombala diperpanjang hingga 6 bulan ke depan

Tak ada penambahan meski Satgas Tinombala diperpanjang.
swipe

Satgas Tinombala kembali diperpanjang masa tugasnya selama enam bulan ke depan. Perpanjangan tersebut dilakukan lantaran kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora belum juga tertangkap.

Kapolda Sulteng Irjen Polisi Syafril Nursal, berkomitmen memburu pelaku terduga terorisme hingga tuntas di wilayah Sulawesi Tengah.

"Komitmen saya, operasi tidak akan pernah berhenti sampai pelaku terorisme habis. Itu komitmen saya," kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Syafril Nursal, usai konferensi pers akhir tahun 2019, di Mapolda Sulteng, di Palu, Selasa (31/12).

Karenanya, kata Kapolda, pihaknya kembali memperpanjang Operasi Tinombala. Operasi Tinombola adalah Satgas gabungan personel TNI-Polri yang khusus memburu para terduga pelaku terorisme di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya wilayah Kabupaten Poso.

"Operasi Tinombala sudah diperpanjang lagi," katanya.

Kapolda mengakui yang menjadi kesulitan memburu para terduga pelaku terorisme itu, wilayah atau medan berbukit dan hutan luas.

"Kesulitan kami medannya, sementara terduga pelaku teroris berada di daerah itu," katanya.

Namun, kesulitan tersebut tidak mematahkan semangat Satgas Operasi Tinombala untuk memburu terduga terorisme di wilayah Sulawesi Tengah.

Terbukti, sebelumnya Polda Sulteng menangkap lima orang yang diduga sebagai pelaku jaringan terorisme yang berada di wilayah Kabupaten Poso.

Kelima orang terduga yang diamankan inisialnya FF alias C, RW, AB, RWT, dan GD, yang diduga hendak naik dan bergabung dengan DPO kelompok sipil bersenjata jaringan Mujahidin Indonesia Timur, pimpinan Ali Kalora.

Kapolda mengatakan, penangkapan kelima terduga pelaku tersebut ada yang ditangkap di Kabupaten Poso dan Kota Palu, Sulawesi Tengah.

"Alhamdulillah kemarin dapat lima orang lagi, dengan sejumlah barang bukti terkait," katanya.

Kapolda mengatakan, saat ini jumlah DPO yang masih diburu dan diduga masih berkeliaran di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah sebanyak 10 orang.

Sementara Kepala Biro Penerangan Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono menyatakan penambahan masa tugas tersebut dilakukan sejak Januari 2019 setelah hari ini dinyatakan usai masa tugasnya.

“Satgas Tinombala diperpanjang enam bulan dari Januari,” ujar Argo di Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (31/12).

Polri berkomitmen menangkap Ali Kalora dan terus berupaya melakukan pengepungan secara ketat di lokasi persembunyian mereka. Belakangan penyerangan lima anggota Ali Kalora menjadi atensi untuk meningkatkan kewaspadaan.

Dalam pengejaran di masa kerja kali ini, Polri tidak melakukan penambahan personel. Pasalnya, sampai sat ini amunisi Ali Kalora masih sama, yakni satu laras panjang dan dua laras pendek rakitan.

“Tidak ada penambahan,” ucapnya.(Ant)

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan