Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melaporkan perkembangan terkini pascakebakaran di Depo Integrated Terminal Jakarta, Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 3 Maret 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, saat ini jumlah korban meninggal dunia mencapai 33 jiwa. Data tersebut diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.
"Hingga Jumat (24/3), korban meninggal bertambah 1 orang, sehingga total korban meninggal sebanyak 33 orang," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, dalam keterangan tertulis.
Isnawa mengungkapkan, 11 korban luka-luka masih dalam penanganan tim medis di rumah sakit. Pemprov DKI memastikan kondisi para korban luka ditangani secara optimal.
Selain itu, lanjut Isnawa, pihaknya mencatat sudah tidak terdapat pengungsi di posko pengungsian sejak Kamis (16/3). Adapun selama periode penanganan bencana, Pemprov DKI Jakarta melalui BPBD juga bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyalurkan bantuan bagi para korban terdampak.
Bantuan yang disalurkan antara lain terdiri dari makanan, pakaian, obat-obatan dan berbagai kebutuhan dasar lainnya.
"Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan pelayanan terbaik dan optimal untuk para korban," ujar Isnawa.
Bantuan yang diberikan bagi para korban disalurkan melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Sosial (Dinsos), serta layanan kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes).
Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta juga membuka pelayanan kependudukan bagi para korban terdampak kebakaran Depo Plumpang. Upaya ini telah mengakomodir 442 layanan, di antaranya layanan cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP), cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta kelahiran dan kematian, serta konsultasi.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya akan memindahkan dua dari belasan area di Depo Plumpang ke Green Multi Purpose Terminal Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, pascakebakaran yang menewaskan belasan warga.
Dua area yang dipindahkan ialah area tangki dan area filling set. Selain itu, pembangunan zona penyangga (buffer zone) juga menjadi kebutuhan mendesak saat ini.
Nicke mengatakan, pemindahan ini bukan semata-mata karena adanya kebakaran di Depo Plumpang beberapa waktu lalu. Tetapi, karena adanya rencana pembangunan Green Multi Purpose Terminal Kalibaru untuk produk petrokimia dan sejumlah produk energi baru dan terbarukan.
"Untuk itu perlu juga storage, baik untuk pasar domestik maupun pasar impor. Jadi kita tidak mungkin membangun di Plumpang. Jadi sudah tiga tahun lalu kami dengan Pelindo sudah merencakankan untuk membangun terminal next di Kalibaru dengan alokasi 32 hektare yang direncanakan membangun green multipurpose terminal ini," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) Dirut PT Pertamina dengan Komisi VII DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (16/3).
Di sisi lain, area tangki dan area filling set dipindahkan ke Terminal Multi Purpose Kalibaru demi alasan keamanan. Terlebih pasokan ke Depo Plumpang bisa mencapai 1.000 tangki tiap harinya.