Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melakukan kunjungan ke Arab Saudi untuk mengecek persiapan layanan ibadah haji 1443 H/2023 M bagi jemaah. Pada kunjungannya, Yaqut turut bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah.
Salah satu poin yang jadi pembahasan dalam pertemuan kedua menteri tersebut adalah terkait layanan fast track bagi jemaah haji. Layanan fast track yang sudah dimulai sejak 2018 ini memungkinkan para jemaah melakukan proses imigrasi sejak di bandara Indonesia.
"Jumlah jemaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 jemaah. Saya sampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya," kata Yaqut dalam keterangan resmi, dikutip Senin (13/3).
Dengan adanya layanan ini, jemaah haji tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi. Adapun pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) bagi jemaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.
Yaqut menyebut, permohonan penambahan fast track untuk jemaah haji Indonesia di bandara lainnya akan dipertimbangkan oleh pihak Kerajaan Arab Saudi.
"Menteri Tawfiq akan mempertimbangkan penambahan layanan fast track ini," ujarnya.
Pada kunjungannya ke Arab Saudi, Yaqut juga melakukan pengecekan terhadap berbagai persiapan layanan haji bagi jemaah Indonesia. Hal-hal detail yang menjadi perhatian antara lain penambahan toilet perempuan di Arafah dan Mina.
Jumlah toilet menjadi perhatian, sebab mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan. Selain itu, hal ini juga didasarkan atas pertimbangan kebutuhan waktu jemaah perempuan yang cenderung lebih lama saat di toilet.
"Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas, dan ini difokuskan pada penguatan layanan lansia," tutur Yaqut.
Selain itu, imbuh Yaqut, Indonesia memperoleh prioritas dari Arab Saudi untuk penambahan kuota jemaah haji. Prioritas kuota tambahan ini untuk petugas, khususnya yang terkait dengan pelayanan jemaah berusia lanjut mengingat ada lebih dari 64 ribu jemaah haji lansia.
Yaqut berharap Menteri Haji Arab Saudi dapat menyampaikan pengumuman terkait tahapan kuota jemaah haji lebih awal. Pasalnya, Indonesia memerlukan waktu persiapan dalam proses pengisian kuota jemaah yang meliputi penyiapan dokumen, paspor, pengurusan visa, serta penyediaan layananm
"Saya minta agar tambahan kuota jemaah tersebut disampaikan lebih awal, agar bisa terserap maksimal," ujar Yaqut.